Detik-Detik Jelang Wafatnya Ulama Kharismatik KH Makhtum Hannan

Detik-Detik Jelang Wafatnya Ulama Kharismatik KH Makhtum Hannan

CIREBON - Detik-detik menjelang wafatnya KH Makhtum Hannan, pengasuh Pondok Pesantren Masyariqul Anwar Babakan, Ciwaringin, Kabupaten Cirebon mengucapkan takbir. Kiai sepuh yang kharismatik itu wafat seraya memegang erat tangan putra bungsunya, Arsyad, Sabtu (21/1). KH Makhtum meninggal pada usia 78 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri Ny Hj Aminah Makhtum dan 6 orang anak. Yaitu, Ny Hj Ida Frida, KH Rahmat Jauhari, H Kholid, H Arsyad, dan Syahid serta Syuhada. KH Makhtum Hannan menghembuskan napas terakhir di kediamannya pada pukul 07.30 WIB. Lima hari Sebelum wafat, almarhum sempat dirawat dua hari di RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, karena sakit mag yang dideritanya. \"Beliau sesaat sebelum meninggal mengucapkan Allahu Akbar beberapa kali, kemudian memegang tangan saya dan memejamkan matanya. Saya kaget dan langsung pegang tangannya cari denyut nadinya. Ternyata beliau sudah meninggal dunia,\" kata Arsyad. Arsyad mengaku tidak memiliki firasat sebelumnya bahwa ayah tercintanya akan meninggal dunia. Bahkan menurutnya, situasi berjalan seperti biasanya; masih menerima banyak tamu yang datang. Menurut Arsyad, almarhum sebelum wafatnya berpesan untuk menjalankan hidup sederhana dan istiqamah. Pesan itu ditujukan untuk putra-putrinya. \"Berkali-kali beliau bilang kepada keluarga untuk tetap sederhana dalam menjalankan hidup. Juga tetap istiqamah,\" tegasnya. Proses pemakaman KH Makhtum berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB. Sejak disemayamkan, ribuan pentakziah berduyun-duyun bergantian manyalati almarhum. Meski menjelang proses pemakaman cuaca mendung dan hujan, tapi tidak menyurutkan ribuan pentakziah untuk berbelasungkawa dan ikut mengantarkan almarhum ke tempat pembaringan terakhir. (cecep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: