Tewas Sambil Pegang Celana Dalam

Tewas Sambil Pegang Celana Dalam

Baru Semalam Tiba di TKP CIREBON – Nasihun (40), penjaga salah satu perusahaan ekspedisi, di Jl Nyimas Gandasari, Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon ditemukan tewas. Dia terbujur kaku dengan sejumlah luka akibat tusukan dan sayatan senjata tajam di tubuhnya. Saat ditemukan, korban tergolek di bawah tangga tepat di garasi rumah sambil menggenggam celana dalam (CD) wanita. Kapolres Cirebon Kota AKBP Asep Edi Suheri, melalui Kasat Reskrim Polres Ciko AKP Dony Satria Wicaksono mengatakan, korban ditemukan pertama kali oleh majikannya, Silvia (59), Selasa (18/9) sekitar pukul 06.30 WIB. “Sebelumnya, korban pernah bekerja sebagai penjaga gudang ekspedisi. Korban kemudian mudik ke kampung halamannya. Baru tadi malam (kemarin, red) korban datang dari Banyumas, kemungkinan besar dia akan ditempatkan sebagai penjaga rumah,” tutur Dony, saat dimintai keterangan di ruang kerjanya, Selasa (18/9) Dony mengatakan, hasil identifikasi olah TKP, sementara ditemukan sekitar 3 luka tusuk dan sayatan di bagian tubuh korban. Diduga kematian korban murni pembunuhan, karena tidak dirtemukan adanya kerusakan di rumah. “Ini lebih condong ke pembunuhan, meskipun ada barang yang hilang berupa telepon genggam,” tambah Dony. Ditanya celana dalam siapa yang ditemukan di tangan korban, Dony mengatakan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Dengan melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang yang ada di rumah itu. “Ny Silvia, Agi selaku anak Ny Silvia dan satu lagi sopir,” ujarnya. Dony mengatakan, luka tusukan di tubuh korban tidak ada yang mengena pada bagian tubuh yang vital. Namun, diduga karena banyaknya jumlah luka, korban mengalami kehabisan darah. Diklarifikasi dengan informasi lapangan, yang mengatakan jika jumlah luka di tubuh korban mencapai 12 tusukan. Tujuh di antaranya di perut dan sisa lainnya di punggung dan lengan, Dony belum bisa memastikan. “Memang jumlah tusukan bisa jadi lebih banyak, untuk itu mayat korban sudah dikirim ke RS Bhayangkara Losarang untuk diotopsi. Karena untuk menentukan banyaknya luka dan senjata apa yang digunakan, tim dokter yang bisa mengetahui,” katanya. Pantauan Radar di lokasi kejadian, darah bercecer di bawah tangga. Bahkan bercak darah menempel di dinding, dari anak tangga paling atas hingga ke bawah. Nampaknya, pembunuhan itu dilakukan pelaku di lantai dua. Dan korban turun melalui tangga, hingga tersungkur dan kehabisan darah di lokasi tersebut. Menurut salah satu sumber koran ini, tidak ditemui adanya kerusakan, baik di pintu pintu gerbang maupun pintu besi garasi. Hanya saja, di samping bangunan terdapat satu buah bambu panjang berukuran sedang, yang mengarah ke lantai dua bangunan tersebut. (atn)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: