Nasib Buruk Masih Bersama The Red

Nasib Buruk Masih Bersama The Red

INGGRIS : Liverpool harus kandas pada babak keempat Piala FA setelah dikalahkan oleh Wolverhampton Wanderers di markas sendiri, Anfield, Sabtu (28/1). Kekalahan 0-2 itu seakan membuat nasib buruk tak kunjung jauhi Liverpool. The Reds memasuki tahun baru memang cukup melempem. Tercatat, dalam 8 laga sepanjang Januari ini, mereka hanya memenangkan satu laga saja. Kekalahan The Reds sendiri sudah terlihat kala Wolves langsung mengejutkan dengan gol cepat ke gawang Loris Karius. Gol pertama Wolves dicetak oleh Richard Stearman usai menerima umpan dari Helder Costa. Gol Stearman bermula dari tendangan bebas yang dilakukan oleh Helder Costa dari sisi kiri. Stearman pun mampu memanfaatkan umpan Helder Costa dengan baik untuk menjebol gawang The Reds. Setelah kebobolan, Liverpool berusaha secepatnya mendapatkan gol penyama kedudukan. Bukannya menyamakan kedudukan, Liverpool malah kembali kebobolan. Wolves sukses mencetak gol kedua pada menit ke-41. Gol kedua tim tamu dicetak oleh Andreas Weimann usai menerima assist dari Helder Costa. Gol bermula dari serangan balik cepat yang dilakukan Wolves ketika Liverpool pada awalnya mencoba menyerang mereka. Paruh pertama ditutup dengan keunggulan 2-0 tim tamu. Usai jeda, The Reds menaikkan tempo permainannya. Pada menit ke-61, Roberto Firmino mencoba melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti. Sayang, bola masih mengarah tepat ke pelukan Burgoyne. Rasa frustrasi semakin membuncah di kubu Liverpool setelah Philippe Coutinho gagal melepas umpan dengan akurat ke arah Woodburn, yang berlari ke sisi kanan lapangan. Bola kiriman sang playmaker meluncur terlalu deras. Liverpool akhirnya bisa memperkecil kedudukan pada menit ke-88. Dialah Divock Origi yang akhirnya mencetak gol melaui tembakan dari jarak dekat. Penyerang internasional Belgia itu memanfaatkan sepak pojok rekan setimnya yang sempat ditanduk oleh Daniel Sturridge. Akan tetapi, gol itu tak mampu menyelamatkan Liverpool dari kekalahan. Hingga peluit panjang, skor 2-1 untuk keunggulan Wolves tak berubah. Bagi Juergen Klopp, itu merupakan momen terburuk selama menukangi Liverpool. Untuk kali pertama dia mengalami tiga kekalahan secara beruntun. Tetapi, andai ditarik ke belakang, Klopp bisa dikatakan mengalami deja vu. Maklum saja, eks juru racik Borussia Dortmund itu sebelumnya pernah merasakan tiga kekalahan beruntun sebagai pelatih. Itu terjadi pada 10 tahun lalu saat menukangi Mainz. Dalam kurun 31 Maret 2007 sampai 8 April 2007, Mainz yang ditukangi Klopp mengalami tiga kekalahan beruntun saat melawan Bayer Leverkusen, FC Schalke 04, dan Hannover. Liverpool sendiri sebelum kalah 1-2 dari Wolverhampton, kalah 0-1 dari Southampton di semifinal leg kedua Piala Liga, dan kalah 2-3 dari Swansea City pada pekan ke-22 Premier League. Ironis. Selain itu, Liverpool juga mengalami trauma tersendiri saat menjamu tim dari kasta kedua di Anfield di pentas Piala FA. (ies/epr/JPG)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: