6  Hari setelah Banjir Bandang Cibingbin, Bantuan Terus Mengalir

6  Hari setelah Banjir Bandang Cibingbin, Bantuan Terus Mengalir

Banjir bandang yang menerjang tujuh desa di Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan, memang sudah berlalu enam hari. Tapi bantuan untuk para korban terus mengalir dari berbagai komponen masyarakat. Bisa dikatakan, bencana banjir ini menyatukan hati masyarakat untuk membantu sesama yang sedang mengalami musibah. Laporan: Agus Panther, CIBINGBIN Balai serbaguna Desa Cibingbin dipenuhi oleh bantuan dari masyarakat. Mulai dari pakaian bekas, mi instan, makanan ringan, air mineral, alat tulis, dan juga ribuan karung beras dari Bulog. Itu belum bantuan langsung dari partai politik yang biasanya menyasar masyarakat melalui pemdesnya masing-masing. Alhasil dari segi logistik untuk para korban nyaris terpenuhi. Meski begitu, sumbangan bagi para korban terus mengalir. Di antaranya dari Ikatan Vespa Indonesia (IVI wilayah Ciayumajakuning dan Komunitas Independen Skuter (KIS) Kuningan. Kemarin (28/1), pengurus dan anggota IVI serta KIS menyambangi Desa Sukaharja, Kecamatan Cibingbin untuk menyerahkan bantuan. Penasihat KIS, Encu Sunaryo menuturkan, bantuan itu diberikan langsung oleh Ketua KIS, Iyang Suryana yang juga pengurus IVI Ciayumajakuning bersama anggotanya. Bantuan berupa tas dan alat tulis ini diserahkan langsung kepada warga Sukaharja disaksikan ketua RT dan RW. “Ini hasil penggalangan dana yang dilakukan KIS dan IVI. Hasilnya langsung dibelikan alat tulis guna membantu anak-anak yang mungkin saja buku dan tasnya rusak akibat banjir. Yang pasti, kami dari komunitas vespa sangat peduli terhadap warga yang mengalami musibah bencana banjir bandang,” kata Iyang diamini Encu usai penyerahan. Bantuan juga berdatangan dari berbagai organisasi dan juga dari luar daerah. Wabup Dede Sembada sampai terharu melihat derasnya bantuan bagi para korban bencana banjir. Karena itu, Dede memilih kembali meninjau Cibingbin akhir pekan kemarin dan dilanjutkan memantau wilayah rawan bencana lainnya hingga menjelang tengah malam. Menggunakan mobil dinas, Dede yang didampingi Kabag Humas Setda, Wahyu Hidayah memantau Desa/Kecamatan Cimahi. “Pak wabup ingin melihat kondisi desa-desa yang dilaporkan terjadi bencana meski skalanya kecil. Beliau juga merasa tenang karena bantuan untuk korban bencana banjir cukup memadai,” kata Kabag Humas, Wahyu Hidayah. Ditemani camat Cimahi dan kades Cimahi, wabup meninjau kondisi jalan rusak serta beberapa desa yang berlokasi tiga titik di Kecamatan Cimahu. Antara lain Desa Margamukti, Desa Cimahi, dan Desa Gunungsari. Kejadian longsor ini tidak terlepas dari hujan deras yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan. Sejumlah desa di Kecamatan Cimahi yang berada di sepanjang aliran Sungai Cisanggarung rentan terjadi longsor. Seperti yang terjadi di Desa Margamukti, Desa Cimahi dan Desa Gunungsari. Kondisi jalan poros desa itu mengalami kerusakan cukup parah. Bukan hanya itu, badan jalan juga posisinya berubah lantaran terjadi pergeseran tanah. Melihat kondisi itu, wabup memerintahkan instansi terkait untuk segera melakukan penanganan supaya aktivitas warga tidak terganggu. “Bencana tanah longsor dan jalan rusak yang sering terjadi di sebagian daerah di Kabupaten Kuningan ini mengakibatkan banyak kerugian bagi masyarakat di sekitarnya. Agar aktivitas ekonomi masyarakat tidak terganggu, saya sudah meminta instansi terkait untuk segera melakukan perbaikan. Pemerintah cepat tanggap dalam berbagai kejadian musibah bencana alam ini,” sebut Dede Sembada. Wabup juga mengatakan, dengan melihat langsung kondisi jalan yang rusak dan longsor, pemerintah daerah melalui Dinas PUPR dan Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan agar secepatnya melakukan koordinasi untuk melakukan penanganan bencana alam tersebut. “Hujan deras ini mengakibatkan longsor serta badan jalan menuju Desa Margamukti, Desa Cimahi dan Desa Gunungsari mengalami kerusakan yang cukup parah. Jalan antardesa tersebut kondisinya cukup memprihatinkan. Hampir seluruh badan jalan mengalami rusak dan retak-retak yang cukup besar, sehingga mengakibatkan kendaraan cukup sulit melalui jalan tersebut,” ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: