Kontraktor Gedung Setda Merevisi Target

Kontraktor Gedung Setda Merevisi Target

KEJAKSAN - Pembangunan Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cirebon delapan lantai masih dalam tahap pemasangan tiang pancang,  Selasa (31/1). Tepat tiga bulan pembangunan itu berjalan, ada 92 batang tiang pancang yang sudah ditanam. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon, Ir Budi Rahardjo MBA mengatakan, PT Rivomas Pentasurya, kontraktor pelaksana pembangunan saat ini me-reschedule atau revisi time schedule megaproyek yang pendanaannya dikucurkan dengan sistem multi years (tahun jamak) pada APBD Kota Cirebon itu. Langkah tersebut dilakukan agar tidak terjadi kesenjangan terlampau jauh antara time schedule dengan progres pembangunan di lapangan. \"Misalnya begini, schedule awal Januari progress-nya harus 11 persen. Nah, reschedule ini progresnya diubah 5 persen saja, nanti progress selanjutnya dipercepat,\" jelas Budi, kepada Radar. Budi menjelaskan, untuk pembangunan gedung lebih dari empat lantai, bobot pondasi setidaknya sudah mencapai angka 15-20 persen. \"Kita bangun pondasinya dulu, kalau sudah jadi itu antara 15-20 persen. Selanjutnya diharapkan bisa lebih cepat,\" tuturnya. Lalu, sudah berapa persen pembangunan gedung Setda 8 lantai itu? Budi mengaku kesulitan memantau karena pengawas di bidang tersebut sudah mutasi. \"Jujur saja, ini masih masa transisi. Tapi mudah-mudahan progresnya cepat,\" katanya. Di tempat terpisah, salah seorang pekerja di lokasi proyek, tiang pancang itu dipasang pada 46 titik. \"Untuk satu titik pemasangan, rata-rata membutuhkan 2-3 batang tiang pancang. Rencananya, ada 900 batang tiang pancang yang akan digunakan,\" ujar pria yang enggan disebutkan namanya itu. Pantauan Radar, terlihat puluhan batang potongan tiang pancang di lokasi megaproyek senilai Rp86 miliar itu. Pihaknya menjelaskan, satu batang tiang pancang memiliki panjang sekitar 8-10 meter. Sedangkan, pada satu titik tiang pancang, sampai kedalamannya belasan meter. Sehingga, apabila dipasang dua batang tiang pancang pada satu titik, akan terjadi lebihan di bagian atas. \"Kan harus rata dengan permukaan tanah, jadi ada lebihan sekitar 2-3 meter yang dipotong di bagian atasnya. Karena kalau sudah mentok, tiang pancang tidak bisa dipaksakan masuk,\" jelasnya. Dalam waktu dekat, lanjut dia, akan ada lagi suplai tiang pancang di lokasi proyek. Untuk pemasangannya, tidak menggunakan sistem bentur. Tidak seperti dipalu untuk memasang tiang pancangnya, tapi ditekan pakai alat berat pemasang tiang pancang. \"Jadi tidak menimbulkan getaran yang besar,\" tuturnya. (mik)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: