Zikir Damai di Masjid Istiqlal, Ketua GNPF MUI: Stop Adu Domba 

Zikir Damai di Masjid Istiqlal, Ketua GNPF MUI: Stop Adu Domba 

JAKARTA - ’’Stop adu domba dan hentikan berkata kasar di media sosial (medsos).’’ Kalimat itu disampaikan Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir, usai zikir bersama di Masjid Istiqlal Jakarta kemarin (11/2). Semua ego harus disingkirkan demi menciptakan Indonesia yang damai. Pesan Bachtiar Nasir itu diikuti teriakan takbir ratusan ribu jamaah. Mereka bersepakat tidak akan terpancing provokasi yang mengadu domba umat Islam dengan pemerintah. Massa pun siap menjadi garda terdepan menjaga kesatuan bangsa dari ancaman perpecahan. ”Bila ingin menjadi bangsa yang kuat, kalau ada ancaman balaslah dengan kebaikan yang terbaik,” ujarnya di hadapan para jamaah. Sejak pagi, kegiatan tausiah dan doa bersama di Masjid Istiqlal berlangsung damai. Nyaris tidak ada gesekan berarti. Guyuran hujan sepanjang pagi hingga siang tidak menyurutkan niat jamaah untuk bergabung dengan peserta aksi 112 tersebut. Massa pun membubarkan diri dengan tertib selepas melaksanakan salat Duhur berjamaah. Mobilisasi massa sejatinya mulai terjadi sejak Jumat (10/2) malam. Mereka melaksanakan sejumlah kegiatan keagamaan di masjid terbesar di tanah air tersebut. Antara lain, salat Tahajud dan salat Subuh berjamaah. Ada pula kegiatan zikir dan doa bersama yang dipimpin Ustad Arifin Ilham. Di antara kerumunan jamaah, tampak pasangan calon pilkada DKI Anies-Sandi dan Agus-Sylvi. Mereka membaur dalam kegiatan zikir dan doa. Suasana Istiqlal semakin riuh menjelang pukul 08.00. Satu per satu tokoh ulama dan tokoh bangsa datang dan melewati kerumunan jamaah yang duduk di lantai utama masjid. Di antaranya, mantan ketua MPR Amien Rais dan Hidayat Nur Wahid. Menjelang siang, kegiatan di Istiqlal diisi ceramah keagamaan. Para ulama dan tokoh bangsa yang hadir memberikan wejangan untuk peserta aksi. Selain dari Jakarta, ulama dan habaib dari berbagai daerah juga mendapat giliran mengisi tausiah. Mulai dari Ciamis, Jawa Barat sampai Bondowoso, Jawa Timur. ”Antusias umat Islam tidak bisa dibendung lagi,” tutur Bachtiar Nasir. Bachtiar Nasir yang mendapat giliran mengisi tausiah di pengujung acara itu mengatakan umat Islam mesti melakukan revolusi akhlakul karimah atau perilaku. Hal itu bisa dilakukan dengan menyudahi berkata-kata kotor di medsos. ”Tebarkan perdamaian akhlakul karimah, kasihan anak dan istri kalau bapak-bapaknya tegang (karena berkata kasar) terus di medsos,” imbaunya. Dia juga mengingatkan umat Islam mewaspadai kejahatan tersembunyi yang bertujuan memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Gerakan tidak kasat mata itu berasal dari kelompok tertentu yang memang sengaja ingin mengadu domba umat Islam dengan pemerintah. ”Ini kok seperti ada yang mau panas-panasi umat Islam dengan pemerintah terus,” imbuhnya. (tyo/byu)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: