Siap Dialog, Habib Rizieq: Kami Bukan Musuh Bangsa
JAKARTA - Ketua Dewan Pembina GNPF MUI Rizieq Syihab juga meminta umat Islam tidak tercerai berai untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Nuansa sejuk setiap aksi yang dimotori GNPF MUI dan forum umat Islam mesti dijaga. ”Kami ingin sampaikan kepada semua pihak, aksi kami jangan dimaknai aksi makar, aksi anti toleransi, aksi anti kebhinekaan. Kami bukan musuh bangsa,” ujarnya. Pihaknya pun siap melakukan dialog dengan pemerintah terkait permasalahan bangsa saat ini. Dialog itu juga untuk memastikan tidak ada niat makar di setiap aksi umat Islam. Baik itu aksi 4 November (411), 2 Desember (212) dan terakhir 11 Februari (112). ”Dialog sudah dibuka dan akan dilanjutkan. Musuh-musuh yang mengadu domba akan keluar dari kandangnya,” tuturnya. Rizieq pun meminta tidak ada lagi kriminalisasi ulama seperti yang terjadi beberapa hari terakhir. Sebab, bila kemarahan umat Islam sudah meledak, akan sulit untuk diberikan pengertian. ”Stop kriminalisasi ulama, stop fitnah-fitnah ulama,” imbuh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu. ”Kami minta umat Islam untuk tetap menahan diri, jangan sampai terprovokasi,” ucapnya. Hujan deras mewarnai kegiatan zikir, selawat, dan doa bersama itu. Masjid Istiqlal yang berkapasitas 200 ribu jamaah dipenuhi peserta. Sementara, ribuan jamaah lainnya yang tidak tertampung memenuhi halaman dan jalanan di sisi utara maupun timur masjid. Kegiatan berlangsung lancar hingga dinyatakan selesai selepas salat zuhur. Para jamaah yang tidak tertampung itu mengikuti jalannya tausiah melalui pengeras suara yang ditempatkan di beberapa titik. Pekik takbir menggema di jalanan ketika Rizieq menyerukan jamaah untuk bertakbir. Begitu pula ketika salawat dilantunkan. Massa yang berdatangan sejak Jumat (10/2) malam itu mengikuti dengan antusias. Ketika hujan turun, sebagian semburat berteduh. Sebagian lagi memilih bertahan di tengah guyuran hujan. Sejumlah jamaah tampak sudah mempersiapkan payung dan jas hujan untuk melindungi tubuh. Sehingga, mereka tidak perlu beranjak dari tempatnya berdiri. Sementara, penjagaan oleh aparat keamanan tampak tidak terlalu mencolok. Sebagaimana aksi-aksi sebelumnya, akses menuju kompleks Istana Kepresidenan ditutup total. Baik jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Veteran, Jalan Veteran III, dan Jalan Majapahit. Jalanan ditutup menggunakan barrier beton, yang dilapisi dengan kawat berduri di depannya. Sementara, aparat TNI berjaga-jaga-jaga di sekitar kompleks istana. Sisi timur dijaga anggota TNI yang mengenakan pakaian anti huru hara. Sementara, di sisi barat, sejumlah anggota Paskhas TNI AU tampak berjaga. Paspampres yang menjaga ring I mengenakan pakaian loreng. (tyo/JPG)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: