Pernah Jadi Jalur Perdagangan Dunia, Sultan Dukung Pengembangan Pelabuhan
CIREBON- Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat mendukung rencana pemerintah membangun pelabuhan Cirebon. Selama dampak pengembangan itu positif. Dan dampak negatif yang terjadi seperti debu batu bara bisa teratasi dengan baik. Tak hanya itu, Sultan Arief pun meminta pihak terkait pelabuhan peduli terhadap sarana fisik lingkungan, program sosial, kesehatan, pendidikan serta lainnya. \"Cirebon sudah sejak dulu kala menjadi kota pelabuhan,\" ujarnya. Sultan menjelaskan, sejarah mencatat pada abad ke-14, Laksamana Chengho dengan 300 armadanya pernah ke Cirebon. Kemudian pada abad ke 15 Cirebon sudah jadi jalur perdagangan sutra dunia, dari Persia, Tiongkok dan India datang ke Cirebon. Lalu pada abad ke 16 Cirebon mengadakan perdagangangan dengan Eropa melalui VOC dan abad ke 19 adalah salah satu Cirebon pengekspor gula terbesar dunia. \"Cirebon juga merupakan keraton maritim karena terletak di pinggir pantai dan diapit dua sungai yakni di depan Sungai Sipadu dan di belakang Sungai Kriyan. Sudah selayaknya Pelabuhan Cirebon dikembalikan kepada sejarahnya,\" lanjut Sultan. Tak hanya itu, sambung Sultan, Cirebon juga terkenal dengan komoditas lautnya yaitu rebon atau udang kecil dan terasi yang terbuat dari air rebon. Untuk itu, Sultan berharap pengembangan Pelabuhan memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat khususnya Kota Cirebon dan Jawa Barat pada umumnya. \"Serta kepada seluruh pihak terkait untuk bisa mengembangkan pelabuhan dan dikelola dengan baik, sehingga mampu menghidupi masyarakat agar menjadi sejahtera,\" harapnya. (mik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: