Gelar Tepung Taun Kerajaan Talagamanggung, Lestarikan Tradisi Leluhur

Gelar Tepung Taun Kerajaan Talagamanggung, Lestarikan Tradisi Leluhur

MAJALENGKA - Kerajaan Talagamanggung tinggal sejarah dan hanya menyisakan benda-benda pusaka yang tersimpan di museum. Garis keturunan Kerajaan Talagamanggung masih tercatat di wilayah Kecamatan Talaga dan sebagian besar menyebar ke berbagai daerah di Jawa barat. Untuk menjaga dan melestarikan benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Talagamanggung, keluarga turunannya sampai sekarang masih mempertahankan tradisi para leluhur. Setahun sekali dilaksanakan upacara adat memandikan benda-benda pusaka. Biasanya upacara tersebut diawali kirab benda-benda pusaka dengan keliling Kecamatan Talaga. Keturunan kerajaan bersama masyarakat juga menggelar pentas kesenian tradisional dalam rangka tepung taun (ulang tahun) kerajaan Talagamanggung. Tokoh masyarakat Kecamatan Talaga Rd Jajat Sudrajat mengatakan, acara tepung taun Kerajaan Talagamanggung bertujuan mempererat silaturahim juga upaya melestarikan seni dan budaya daerah. Sekaligus melestarikan benda-benda pusaka yang memiliki nilai historis tinggi. Bukan hanya di Talaga, pelestarian peninggalan Talagamanggung juga dilakukan masyarakat Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja. Desa Nunuk Baru di masa lalu merupakan wilayah Kerajaan Talagamanggung. “Tokoh dan masyarakat Desa Nunuk Baru setiap tepung taun Talagamanggung di Museum Talagamanggung selalu hadir. Mereka masih mempertahankan tradisi serta seni budaya leluhurnya,” katanya. Masyarakat Nunuk Baru juga menampilkan berbagai kesenian peninggalan para leluhur. Seperti saat festival seni budaya daerah di alun-alun Desa Talaga Kulon, Kecamatan Talaga, beberapa waktu lalu. Tim kesenian pencak silat buhun dari Desa Nunuk Baru ikut tampil. Jajang, pengurus padepokan pencak silat Desa Nunuk Baru mengatakan, atraksi pencak silat buhun dan debus yang pesertanya anak-anak dan remaja itu merupakan upaya melestarikan seni budaya daerah. Sehingga generasi muda di Desa Nunuk Baru lebih mengenal sejarah para leluhur dan seni budaya daerahnya. “Selain itu agar generasi muda mempertahankan dan melestarikan seni budaya daerah, jangan sampai seni budaya daerah tergerus zaman atau sampai musnah,” pungkasnya. (har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: