Efek Banjir, Pasien Puskesmas Melonjak Hingga 200 Persen
PANGENAN - Efek dari banjir yang merendam sejumlah lokasi di Wilayah Timur Cirebon (WTC) mulai terasa. Banyak warga mulai terserang penyakit, tak terkecuali di wilayah Kecamatan Pangenan. Di Puskesmas Kecamatan Pangenan, angka pasien tercatat naik hampir 200 persen dari hari-hari biasa. Informasi itu disampaikan dr Atih Andriyanti, Jumat (17/2). Menurut dr Atih, pihaknya masih membuka posko kesehatan di beberapa desa untuk mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan. Untuk kategori penyakit yang diderita warga di antaranya gatal-gatal, batuk, demam, pilek dan pegal-pegal. Hal ini karena warga atau pasien terlalu lama berada di dalam air dan kondisi psikis yang tegang akibat dampak banjir. “Banyak yang menderita gatal-gatal. Langsung kita berikan obat, dan alhamdulillah tidak ada yang sampai parah. Tidak ada yang harus dirujuk ke rumah sakit, semuanya bisa kita tangani,” ungkapnya. Dikatakannya, untuk jumlah pasien kemarin, ada lonjakan dari hari biasa dibandingkan saat kondisi normal. Kalau waktu normal Puskesmas Pangenan biasanya tak pernah lebih dari 100 pasien yang ditangani, kali ini sampai menyentuh 260 pasien perhari. Jika ditotal, selama dua hari pelaksanaan pembukaan posko medis siaga banjir, pihak Puskesmas Pangenan sudah menangani sekitar 550 pasien terdampak banjir di Kecamatan Pangenan. “Lonjakannya pasiennya terjadi hampir 200 persen. Kita tetap siagakan petugas medis untuk situasi darurat,” ujarnya. Sementara itu, Ali (35) salah seorang pasien warga Desa Pangenan mengatakan, desa tempat tinggalnya menjadi yang terparah terdampak banjir, karena hampir tiga hari terendam banjir. “Bayangkan kita dari Rabu sampai Jumat terendam air terus. Gerak dan aktivitas pun tentu menjadi terbatas. Termasuk jika ingin berobat ke puskesmas. Untung buka di sini, jadi kita gak perlu jauh-jauh,” bebernya. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: