Barcelona vs Leganes, Pepineros Jadi Sasaran Empuk

Barcelona vs Leganes,  Pepineros Jadi Sasaran Empuk

BARCELONA - Dilumat habis empat gol tanpa balas oleh Paris Saint-Germain (PSG) pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions (15/2), menjadi musibah yang teramat besar bagi Barcelona. Tidak ingin terus terpuruk dan meratapi nasib, klub berjuluk Blaugrana itu bakal segera bangkit. Kekalahan tersebut memang membuat Barca terancam tereliminasi dari babak 16 besar Liga Champions untuk kali pertama sejak 2007. Sebuah tamparan keras bagi pelatih Barca Luis Enrique. Sebab, dia menjadi pelatih keempat Barca, setelah Johan Cruyff (1994), Louis van Gaal (1997), dan Tito Vilanova (2013) yang pernah kalah dengan skor serupa saat menukangi Blaugrana di ajang sepak bola terbesar di Benua Biru itu. Itu juga menjadi kekalahan terbesar yang pernah dialami Enrique sepanjang kariernya di Liga Champions. Sekaligus mengulang kekalahan dengan skor serupa di leg pertama Supercopa de Espana 2015 kontra Athletic Bilbao (14/8/2015). Gara-gara kekalahan tersebut, Enrique kembali tidak dipercaya untuk meneruskan karir kepelatihannya di Barcelona. Namun, haus gol sekaligus amarah yang  mereka usung pada jurnada ke-23 La Liga dini hari nanti, sepertinya bisa menyelamatkan pelatih 46 tahun itu. Kebetulan, Leganes yang menjadi lawan Barca bakal menjadi santapan empuk bagi Andres Iniesta dkk untuk meluapkan segala dendam sepulang dari Parc des Princes, Paris. ”Itu (kekalahan dari PSG) akan selalu ada di kepala saya setiap hari dan akan ada di sana setiap malam selama sebulan,” kata Enrique sebagaimana dilansir Marca. ”Tetapi, kami tidak boleh terpaku oleh itu, karena masih ada pertandingan lainnya,” imbuh eks pelatih AS Roma dan Celta Vigo itu. Nah, selisih satu angka dengan Real Madrid di klasemen sementara La Liga membuat laga ini sangat berarti bagi Barca. Apalagi, Real memiliki dua pertandingan yang belum dimainkan dan mereka juga memiliki bekal yang lebih baik berkat kemenangan 3-1 atas Napoli pada leg pertama Liga Champions (16/2). Upaya untuk menempel pasukan Zinedine Zidane itu pada persaingan perebutan gelar La Liga membuat Barca tidak boleh melakukan kesalahan yang sama seperti di Liga Champions. Hanya saja, kali ini mereka tidak akan diperkuat gelandang Sergio Busquets yang terkena sanksi akumulasi kartu kuning. Begitu pula dengan Javier Mascherano dan Arda Turan yang kemungkinan bakal absen, meski sudah pulih dari cedera. Sedangkan Aleix Vidal sudah pasti tidak bisa bermain usai mengalami cedera engkel ketika melawan Alaves (11/2). ”Ini adalah sebuah pertandingan yang berbeda ketimbang Rabu (15/2) lalu, sebuah pertandingan untuk melihat siapa yang bisa memberikan respons terhadap situasi sulit yang kami alami,\'\' ujar Enrique. Memang, dari segi manapun, Barca jauh lebih unggul ketimbang Leganes yang notabene merupakan tim promosi musim ini yang bergelut dengan tim-tim papan atas lainnya. Barca di peringkat kedua, sedangkan Pepineros-julukan Leganes, berada di posisi ke-17, satu tingkat di atas zona degradasi. Pada pertemuan pertama mereka, Leganes harus menanggung malu 1-5 di kandang sendiri (17/9). Pada laga yang berlangsung di Butarque itu, Trio MSN mendominasi gol melalui dua gol Lionel Messi, Luis Suarez, Neymar, serta Rafinha. Sebiji gol hiburan tuan rumah dilesakkan oleh Gabriel Appelt Pires. Kans Leganes juga semakin kecil karena laga kedua ini berlangsung di Camp Nou yang merupakan laga perdana mereka bermain di stadion berkapasitas lebih dari 99 ribu penonton itu. Ditambah, ada empat klub yang bernasib naas saat melakoni debut di markas Lionel Messi dkk. Yang pertama adalah Getafe pada La Liga 2004-2005. Saat itu, Barca menang 2-0. Kemudian, Almeira yang takluk 2-0 (2007-2008). Dilanjutkan kemenangan 3-1 atas Xeres (2009-2010) dan yang terakhir mengalahkan Eibar 3-0 (2014-2015). Optimisme Leganes justru masih tinggi usai kekalahan menyakitkan yang dialami Barca dari PSG. ”Kekalahan 4-0 dari PSG merupakan hal terbaik untuk Leganes. Lebih baik lagi apabila permainan mereka terpengaruh oleh hasil buruk di Paris,” kata pelatih Leganes Asier Garitano sebagaimana dilansir Sport English. Namun, absennya Busquet pada laga tersebut dinilai Garitano tidak memberikan pengaruh apapun. ”Mereka adalah tim terbaik di dunia dan mereka akan menemukan penggantinya karena mereka memiliki banyak pemain berkualitas,” tambah Garitano. (okt)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: