Alat Berat Cepat Rusak, Perlu Rp2,5 Miliar Bangun Hanggar

Alat Berat Cepat Rusak, Perlu Rp2,5 Miliar Bangun Hanggar

SUMBER - Alat berat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Cirebon mencapai puluhan unit. Bahkan, di tahun 2016, jumlah alat berat mencapai 49 unit. Sayangnya, UPT Perbengkelan DPUPR tidak mempunyai hanggar (tempat penempatan alat berat). Kepala UPT Peralatan dan Perbengkelan DPUPR R Tomy Hendrawan ST menyampaikan, untuk membangun hanggar di UPT Perbengkelan ini, dibutuhkan anggaran sekitar Rp2,5 miliar. Besarnya anggaran tersebut, dinilai cukup untuk menampung semua alat berat milik DPUPR. “Besarnya anggaran Rp2,5 miliar itu, tidak masuk di APBD murni, dan tidak akan diajukan di APBD perubahan. Alasannya, ketika diajukan di perubahan, pekerjaan itu tidak akan selesai dan bisa menjadi temuan,” ujar Tomy, kemarin. Kemungkinan, kata Tomy, rencana pembangunan hanggar itu akan diajukan di tahun 2018 mendatang. Diakui atau tidak, keberadaan hanggar saat ini sudah tidak layak dan waktunya untuk direvitalisasi. Artinya, UPT Peralatan dan Perbengkelan sangat membutuhkan itu. “Saat ini, kapasitas hanggar yang sudah tidak layak itu hanya bisa menampung 20 mesin gilas saja, sementara alat berat lainnya tidak dibiarkan kepanasan dan kehujanan di lapangan terbuka. Kondisi seperti ini akan membuat alat berat cepat rusak,” ucapnya. Dia mengungkapkan, untuk mendukung pembangunan infrastruktur, baik milik pemerintah daerah maupun swasta, tahun 2017 pihaknya telah mendapatkan 9 alat dengan 5 jenis alat berat. Lima jenis alat berat itu adalah, Fibrator Roler Kombinasi dengan berat 4 ton sebanyak 1 unit. Kemudian, Fibrator roler berat 1 ton sebanyak 1 unit, Eksavator Mini PC 70 sebanyak 1 unit, Mesin Gilas dengan berat 6 sampai 8 ton sebanyak 1 unit dan Compactor sebanyak 5 unit. “Dari 5 jenis alat berat dengan total 9 alat berat itu, total anggarannya mencapai Rp3,2 miliar,” terangnya. (sam)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: