Kemarau, Panen Mangga Meningkat

Kemarau, Panen  Mangga Meningkat

INDRAMAYU - Musim kemarau berkepanjanga membuat ribuan hektar lahan pertanian milik petani di Kabupaten Indramayu terancam gagal panen. Lain halnya dengan lahan perkebunan buah mangga di Indramayu, justru hasil produksinya mengalami peningkatan. Bahkan sangat menguntungkan bagi sejumlah petani. Hal ini diungkapkan pemilik kebun mangga, Fansuri (35) ssal Desa Cikedung. Fansuri mengaku kemarau ini beruntung. Meski puluhan hektar sawah miliknya tak bisa ditanami  padi akibat musim kemarau, dirinya masih memiliki puluhan hektar kebun yang tertanam buah mangga untuk menambah pendapatan. \"Saya masih bisa mengandalkan hasil produksi selain padi yakni buah mangga. Omsetnya lumayan besar untuk membiayai anak istri,\" katanya kepada Radar, Jum\'at (28/9) Selain itu, kata Fansuri, musim kemarau ini menjadi berkah tersendiri bagi sejumlah orang yang memiliki usaha. “Saya mensyukuri tidak turun hujan, karena produksi mangga meningkat. Bahkan, buah mangga yang banyak diminati orang, dengan kualitas tinggi dan rasa manis khas Indramayu,\" ujar pria yang akrab disapa Kuch ini. Fansuri berharap,   mendekati musim penghujan ini ribuan buah mangga yang masih berada di pohon dapat segera dipanen sebelum hujan tiba. \"Diperkirakan hasilnya sangat baik untuk memenuhi kebutuhan konsumen baik dari lokal maupun luar kota,\" inginnya. Hal senada diungkapkan petani mangga asal Desa Krangkeng Ilham (45). Menurutnya, penen mangga  musim kemarau ini diperkirakan melimpah. Pasalnya mangga mampu berbuah dengan baik saat kemarau panjang. Sementara di musim penghujan berbeda. Semua jenis mangga mulai dari, cengkir, harumanis, gedong, gincu sangat diminati para konsumen asal Jakarta, Bandung, Sumedang, Brebes, Losari, dan kota-kota lainnya. (sam)        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: