Sudut Kota Masih Kotor

Sudut Kota Masih Kotor

KEJAKSAN - Memasuki masa penilaian piala Adipura, beberapa sudut Kota Cirebon masih belum terbebas dari sampah berserakan. Kebersihan, menjadi elemen utama dalam penilaian piala Adipura. Karena itu, tim piala Adipura Pemkot Cirebon, telah membuat 70 titik pantau di seluruh wilayah Kota Cirebon. Pantauan Radar, beberapa titik Kota Cirebon masih belum benar-benar bersih dari sampah di jalanan. Hal ini, berperan besar akan membuat Kota Cirebon tidak lagi dapat mempertahankan piala Adipura. Aktivis Lingkungan Hidup, Yoyon Suharyono menyatakan, Kota Cirebon sudah banyak mendapatkan piala Adipura. Terbaru, tahun 2012 ini piala Adipura kembali menghinggapi Kota Cirebon. Prestasi ini harus terus dipertahankan. Namun, Yoyon menilai, ada beberapa titik yang memang masih belum terbebas dari sampah yang berserakan. Khususnya, pada fasilitas umum dan tempat publik seperti terminal. “Padatnya mobilitas masyarakat di tempat umum seperti terminal, menjadikan titik rawan dalam penilaian piala Adipura. Ini harus diwaspadai,” ujarnya kepada Radar, Jumat (28/9). Budaya menjaga kebersihan, harus disosialisasikan secara massif kepada masyarakat. Tujuannya, agar penjagaan kebersihan bisa lebih minimalis. Koordinator tim Adipura Pemkot Cirebon, Abing Rijadi ST menyatakan, pihaknya optimis kembali mempertahankan raihan piala Adipura pada 2013 nanti. Sebelum masa reformasi, Kota Cirebon telah meraih tujuh piala Adipura. Atas raihan itu, Kota Cirebon mendapatkan piala Adipura Kencana. Memasuki era reformasi, Kota Cirebon mendapatkan dua piala Adipura. Tahun 2010 dan 2012. “Mempertahankan lebih sulit daripada mendapatkan,” tuturnya. Untuk mempertahankan itu, pihaknya telah mempersiapkan 70 titik pantau di seluruh Kota Cirebon. Dimana, titik-titik pantau itu ditempatkan pada wilayah strategis dan sering dijadikan penilaian oleh tim juri piala Adipura. “Jurinya dari pemerintah pusat. Kita tidak pernah tahu jurinya yang mana. Mereka bekerja secara rahasia dan tiba-tiba,” beber Abing Rijadi. Atas dasar itu, tim piala Adipura pemkot Cirebon, lebih memilih langkah persiapan yang matang. Di antaranya, dengan memantau pada 70 titik. Di antara titik yang selalu dipantau tim piala Adipura Pemkot, yakni pada sekolah-sekolah, pasar, RS, puskesmas, perumahan masyarakat, dan sarana publik lainnya. Selain itu, lanjut Abing, tim kampanye pemkot Cirebon selalu mengingatkan kepada mereka untuk mempertahankan budaya hidup bersih. Sehingga, masyarakat bersama-sama pemerintah, bisa menjadi andalan saat tim juri melakukan penilaian. “Jika sudah bersih, maka tidak kaget saat tim juri datang dan tiba-tiba memberikan penilaian,” ungkapnya. Saat ini, tim piala Adipura sedang menunggu petunjuk pelaksanaan piala Adipura. Rapat koordinasi tingkat provinsi, akan dilakukan pada Oktober tahun ini. Secara umum, lanjut Abing, bulan Oktober dan November, akan ada pemantauan tahap pertama atau P1. Dimana, aspek yang akan dinilai terdiri dari seluruh elemen keindahan, kebersihan, dan pengelolaan sampah. “Mereka akan foto titik-titik tertentu. Itu menjadi penilaian sekaligus bukti buat tim juri,” bebernya. Ditegaskan, tim juri tidak akan memberikan konfirmasi saat melakukan penilaian. Bahkan, sebelum tim juri turun ke Kota Cirebon, mereka biasanya menurunkan tim bayangan. “Sekarang mungkin juga tim bayangan sudah turun dan memberikan penilaiannya,” terka Abing. Adanya tim bayangan dan tim inti, data yang didapatkan sangat otentik dan faktual. Karena itu, tim piala Adipura pemkot lebih memilih mencegah daripada mengobati. “Jangan sampai ada sampah berantakan,” pesannya. Memasuki bulan Februari dan Maret 2013, tim juri akan melakukan pemantauan tahap kedua (P2). Penilaiannya masih sama dengan P1. Selanjutnya, seluruh data akan diverifikasi hingga 5 juni 2013, yang bertepatan dengan hari Lingkungan Hidup sedunia. “Pemenang akan di umumkan saat itu. Pemberian piala di Istana Negara, langsung oleh Presiden,” ucapnya. (ysf)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: