Korban Hanyut Sungai Cisrigading Kuningan Belum Ditemukan

Korban Hanyut Sungai Cisrigading Kuningan Belum Ditemukan

KUNINGAN - Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan dan Basarnas mulai melakukan pencarian terhadap Sulaeman (48), warga Desa Cipakem, Kecamatan Maleber. Korban terbawa hanyut arus Sungai Cisrigading, saat banjir bandang, Senin (27/2) sore lalu. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Agus Mauludin mengatakan, pencarian dilakukan mulai dari titik korban terjatuh, kemudian menelusuri sepanjang Sungai Srigading yang bermuara ke Sungai Cisanggarung. Pencarian kemudian dilanjutkan dengan menelusuri Sungai Cisanggarung hingga Mekarsari yang berjarak lebih dari 10 Km dari titik korban terjatuh. Namun, hingga kemarin (28/2), tim belum menemukan keberadaan korban. \"Tim mulai diturunkan ke lokasi sekitar pukul 07.00 WIB, langsung menelusuri sepanjang Sungai Cisrigading dilanjut hingga Cisanggarung. Namun hingga sore hari pencarian tidak membuahkan hasil sehingga terpaksa kami hentikan untuk dilanjut besok (hari ini, red),\" kata Agus kepada Radar Kuningan. Agus menjelaskan, kondisi sungai yang deras dan berbatu membuat proses pencarian tidak memungkinkan menggunakan perahu karet. Untuk itu pencarian pun fokus dilakukan dengan cara berjalan kaki menelusuri sepanjang sungai dan titik-titik yang memungkinkan korban tersangkut. Agus menuturkan, upaya pencarian hari kedua terpaksa dihentikan sekitar pukul 16.00 WIB. Karena kondisi cuaca yang tidak mendukung, hujan turun sangat deras. Hari ini pencarian kembali dilanjutkan mulai dari Desa Mekarsari hingga Cikeusik, terdiri dari dua tim. Tim pertama menelusuri Sungai Cisanggarung mulai Desa Mekarsari hingga Desa Benda dan tim dua mulai dari Benda hingga Cikeusik. \"Mudah-mudahan di hari kedua korban bisa ditemukan,\" harapnya. Lebih lanjut Agus mengungkapkan, hujan deras pada hari Senin (27/2) lalu, juga menyebabkan longsor di beberapa titik Desa Cipakem. Di antaranya tebing setinggi 15 meter yang ambrol hingga menutup satu-satunya akses jalan Desa Cipakem serta tembok penahan tebing (TPT) Sungai Srigading dan menyebabkan beberapa rumah warga ikut rusak. \"Arus sungai yang sangat deras menyebabkan TPT sungai tersebut ambrol dan mengancam tiga rumah warga dan satu toko rusak berat. Untuk penanganannya kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk perbaikan TPT dan sebagainya,\" ungkapnya. Sementara itu menurut Sekretaris Desa Cipakem Armansyah, hujan deras yang mengguyur wilayah timur Kuningan menyebabkan volume air Sungai Srigading naik. Bahkan di beberapa titik sempat meluap dan membanjiri pekarangan rumah warga. Derasnya air sungai menyebabkan TPT sungai setinggi 15 meter ambrol. Akibatnya longsor yang nyaris menghanyutkan rumah warga dan mutup jalan, tapi segera diatasi warga. \"Yang paling parah adalah TPT yang berdekatan dengan pemukiman warga, menyebabkan tiga rumah, satu warung dan satu posyandu nyaris terbawa hanyut,\" ucapnya. Sebagai upaya penanganan darurat, Arman menyebutkan, warga membuat cerucuk batu untuk mencegah arus sungai deras susulan kembali datang dan menggerus lapisan tanah perumahan warga. Selain itu, warga juga berharap bantuan dari pemerintah daerah untuk membuatkan beronjong batu sebagai TPT bisa segera dilakukan untuk antisipasi kejadian serupa terulang. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: