Walah, U-Turn Pantura Jadi Tempat Jemur Gabah
INDRAMAYU - Manfaatkan apa yang ada, mungkin itu dalam pikiran petani yang nekat menjemur gabah di U-Turn pantura By Pass Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Meskipun mengetahui U-Turn bukan tempat untuk menjemur gabah, namun petani di Kecamatan Jatibarang nekat jemur gabah. Bahkan U-Turn tersebut menjadi salah satu tempat favorit petani untuk menjemur gabah di saat musim panen. Seperti yang terlihat di jalan pantura By Pass Jatibarang tepatnya di Desa Pilangsari kemarin. U-Turn yang biasa digunakan kendaraan roda dua dan roda empat untuk putar arah ataupun untuk truk berhenti sudah beralih fungsi menjadi tempat jemuran gabah. Tidak tanggung-tanggung puluhan kuintal gabah dijemur di U-Turn setiap harinya. Ironisnya, tidak ada celah sedikitpun bagi pengendara roda dua untuk putar arah. Karena seluruh areal U-Turn tertutup dengan gabah milik petani yang dijemur. Beragam alasan yang dikeluarkan petani untuk jemur gabah menggunakan U-Turn, mulai dari kurangnya lahan untuk jemur gabah, sampai dengan jemur di aspal pantura cepat mengeringkan gabah yang basah. Hal itu menjadi alasan petani memilih untuk jemur gabah di U-Turn di jalur pantura. “Kalau peringatan sih sering, tapi orang kami butuh untuk jemur gabah biar cepat dijual ya jadi kami mau tidak mau menggunakan putaran jalan (U-Turn, red) untuk jemur gabah, karena di rumah kami juga lahan untuk menjemur gabah hasil panen ini masih terbatas,” ujar salah satu petani Sawin (47). Selain karena keterbatasan lahan untuk jemur gabah, Sawin juga menuturkan dengan menjemur gabah di aspal jalan pantura gabah jemurannya bisa cepat kering. Sehingga lebih cepat dijual dengan harga kering yang cenderung lebih mahal ketimbang jual gabah basah. Salah satu pengendara asal Widasari Januri (50) mengeluhkan U-Turn diadikan tempat jemur gabah oleh sebagain petani. Karena membuatnya harus menempuh jarak lebih jauh untuk dapat berputar arah. Sebagai pengendara, sangat berharap petani bisa lebih sadar agar tidak menggunakan U-Turn untuk jemur gabah. Karena hal itu sangat mengganggu para pengguna jalan. “Ya memang butuh kesadaran dari diri masing-masing sih, karena kami yakin pihak berwenang juga sudah memeringatkan. Mungkin harus ada tindakan yang lebih tegas lagi,” ungkapnya. (oni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: