3 Minggu Tinggal di Tenda, Korban Longsor: Saya Gak Punya Apa-apa Lagi

3 Minggu Tinggal di Tenda, Korban Longsor: Saya Gak Punya Apa-apa Lagi

CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon dinilai lamban dalam menangani korban longsor dan banjir di Wiliyah Timur Cirebon (WTC) beberapa waktu lalu. Selain nasib korban longsor di Kecamatan Susukan Lebak yang belum tertangani secara maksimal, kondisi serupa juga dialami korban longsor di Desa Gumulung Lebak. Sudah sekitar tiga minggu keluarga besar Ibah (44) warga Blok Parenca Desa Gumulung Lebak tinggal “di rumah” darurat yang hanya beratapkan terpal. Tak ada dinding ataupun pembatas lainnya, sehingga praktis isi dari rumah darurat Ibah bisa dilihat secara kasat mata. Kegiatan memasak, makan hingga tidur dilakukan di rumah darurat tanpa dinding. Rencana relokasi korban longsor di Gumulung Lebak ke tempat aman pun urung dilakukan dalam waktu dekat. “Sudah tiga minggu di sini, tadinya sempat semalam di balai desa, cuma gak enak, lokasinya kejauhan. Mending di sini, sekalian bisa ngumpulin material sisa bangunan,” ujar Ibah. Dia beberapa kali sudah mendengar rencana relokasi para korban bencana longsor, namun ia tak tahu kapan rencana relokasi itu terealisasi. “Pernah denger mau direlokasi, tapi gak tau kapan. Kita sudah gak punya apa-apa lagi. Tanah juga tidak ada, jadi bingung mau ke mana lagi. Akhirnya buka terpal di sini, di tanah milik tetangga,” imbuhnya. Situasi pun bertambah pelik, karena ternyata di keluarga Ibah ada beberapa anak kecil bahkan balita. Total ada 14 anggota keluarga di mana beberapa di antaranya merupakan anak kecil. “Kalau malam ya dingin, untungnya masih ada bantuan karpet sama selimut. Jadi sedikit terbantu. Kalau hujan ya basah, kan samping-sampingnya gak ada dinding,” tuturnya. Yang bikin was-was, hujan setiap hari masih saja terus turun, meskipun tidak sederas hujan-hujan sebelumnya. Namun Ibah masih dibayang-bayangi ketakutan. Pasalnya, longsor susulan masih sering terjadi, bahkan dalam sehari bisa sampai enam kali. Sementara itu, Aktivis Cirebon Timur, Rian Jaelani meminta Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa segera mengambil upaya-upaya yang diperlukan untuk penanganan para korban longsor tersebut. Dikatakannya, seharusnya korban longsor tersebut segera direlokasi untuk mengobati trauma yang diderita oleh korban karena kehilangan tempat tinggalnya. (dri)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: