2 Tuna Netra Minta Keadilan
Anak Gadisnya Diperkosa, Pelaku Bebas Berkeliaran INDRAMAYU – Mawar (13)-nama samaran, siswi kelas VIII SMP warga Kecamatan Bongas Kabupaten Indramayu yang menjadi korban perkosaan hingga 10 kali oleh tetangganya, Imr (39), sekarang hanya pasrah menerima keadaan. Meskipun demikian, keluarga korban berharap agar keadilan bisa ditegakkan. Mereka minta agar pelaku segera ditangkap dan diadili. Guna mencari keadilan, Mawar bersama kedua orang tuanya yang (maaf) tuna netra, bibi, dan kakeknya rela jauh-jauh mendatangi Mapolres Indramayu, Senin (1/10). Mereka didampingi oleh kuasa hukum keluarga korban, Mohammad Arif SH. Di Mapolres Indramayu mereka diterima oleh Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Aiptu Dwi Hartati. “Kami mengantar keluarga korban untuk meminta keadilan. Pasalnya pelaku sampai saat ini masih berkeliaran, dan kasus ini juga jangan sampai dibiarkan tanpa ada proses lebih lanjut. Sebab keadilan bukan hanya milik orang kaya, tapi orang miskin seperti keluarga korban juga berhak mendapatkan keadilan,” tandas Mohammad Arif. Dikatakan Arif, pihak keluarga melalui bibi korban, Rkd (42), sebenarnya sudah melaporkan kasus ini sejak tanggal 24 September 2012 lalu. Namun karena kasus ini sepertinya tidak ada tindak lanjut, sehingga terpaksa kembali mendatangi Mapolres Indramayu. “Yang pasti saya akan terus mengawal kasus ini. Apabila ternyata tidak jalan maka kami akan minta perlindungan ke Komnas Anak,” ujar Arif. Aksi perkosaan yang dilakukan Imr terhadap Mawar sebenarnya terjadi sejak lama. Aksi ini baru terungkap ketika korban menceritakan kejadian yang dialaminya kepada Rkd, bibi korban. Mendapat laporan ini, Rkd langsung melaporkan kasusnya ke pihak kepolisian. Mawar sendiri mengaku tidak menyangka kalau tersangka Imr akan tega berbuat seperti itu. Pasalnya selama ini Imr dipercaya untuk mengurus keuangan oleh kedua orangtua Mawar yang kerja di Jakarta. Apalagi istri Imr notabene masih ada hubungan famili dengan keluarga korban. Tersangka Imr selama ini juga temasuk tipe pria pendiam, sehingga sama sekali tidak ada yang menyangka kalau ia telah berbuat cabul terhadap gadis dibawah umur. Bagaimana aksi pencabulan ini bisa terjadi berulang-ulang? Mawar mengaku kalau ia selalu dipaksa dan diancam apabila tidak menuruti keinginan Imr. Bahkan tersangka Imr juga mengancam agar Mawar tidak menceritakan kejadian ini kepada siapapun.(oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: