Bangkai Truk Tangki Sulit Dievakuasi

Bangkai Truk Tangki Sulit Dievakuasi

Polisi Belum Pastikan Penyebab Kecelakaan LOSARI – Meski kuat dugaan akibat pecah ban, polisi masih belum berani memastikan penyebab kecelakaan Bus Garuda Mas nopol B 7385 LZ dengan truk tangki semen Nopol H 1938 AF Senin malam (1/10) yang menewaskan enam orang serta puluhan luka. Hingga kemarin penyebab tabrakan maut tersebut masih dalam penyelidikan Satlantas Polres Cirebon. Kapolres Cirebon AKBP Hero Henrianto kepada Radar mengatakan, pihaknya menampung beberapa keterangan dari para saksi yang menyebutkan berbagai macam versi tentang penyebab kecelakaan. “Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan satlantas, tetapi kami tampung keterangan saksi-saksi. Ada yang menyebutkan karena pecah ban atau ada yang menyebutkan karena senggolan, itu kita tampung semua,” kata Hero. Seperti diberitakan sebelumnya, penyebab kecelakaan itu diduga karena ban depan sebelah kanan bus pecah. Sehingga, bus yang meluncur kencang dari arah timur (Jawa Tengah) hilang kendali dan menerobos pembatas tengah jalan (median). Pada saat yang bersamaan, muncul truk tangki pengangkut semen dari arah berlawan, barat (Cirebon). Akibatnya, tubrukan keras dua kendaraan besar itu tak terelakkan. Sementara informasi yang dihimpun Radar, korban yang tengah ditangani di RSUD Waled berjumlah 42 orang, dan lima di antaranya meninggal. Korban terakhir yang meninggal adalah Daryanti (47) warga Boyolali setelah mendapatkan perawatan. Berikut adalah nama-nama korban meninggal, Joyo (30) warga Sragen Jateng, Sugiman (42) warga Boyolali, Bowo Santoso (27) warga Sragen, Sunardi (30) warga Palimanan Cirebon yang merupakan sopir truk tangki dan Daryanti (34) warga Boyolali. Salah satu korban yang masih dirawat, Surono (49) warga Sragen mengatakan bahwa dirinya saat kecelakaan itu terjadi sedang tertidur. Dia baru tersadar ketika banyak yang berteriak dan sudah berada di pinggir jalan. Surono mengaku sampai saat ini belum menghubungi pihak keluarga, dikarenakan handphone (hape) dan tas miliknya hilang. “Dompet sama hape saya nggak tahu ke mana, saya juga belum menghubungi keluarga di kampung. Nomornya ada di hape. Saya bingung,” ujar Surono. Kondisi tidak jauh berbeda juga dialami Sirun (39) warga Sragen. Dia mengatakan hingga pagi kemarin belum dijenguk keluarga. Tetapi dia dibantu perawat RS sudah menghubungi keluarga di kampung. “Saya sudah hubungi keluarga, tapi nggak tahu belum datang juga, kayanya lagi di jalan,” jelas Sirun. Pihak RSUD Waled melalui kepala seksi pelayanan medis Yadi Supriyadi mengatakan, pihak RSUD Waled telah menampung 35 korban kecelakaan, serta lima korban meninggal dunia. Ada satu pasien yang akan dirujuk ke RS lain karena kondisinya luka berat dan memerlukan perawatan medis ekstra. Pasien yang dirujuk ke RS Mitra Plumbon tersebut bernama Nurkhamid, sopir bus maut Garuda Mas. Nurkhamid menderita luka parah pada bagian kepala, sehingga harus dirujuk ke ruang ICU RS Mitra Plumbon. Informasi terkini berdasarkan pesan yang dikirim kapolres melalui blackberry messengers tadi malam sekitar pukul 23.40, sopir bus Nurkhamid masih kritis. Nurkhamid masih berada di ruang ICU PS Mitra Plumbon belum mendapatkan tindakan medis operasi dikarenakan dr Andre sedang melakukan operasi pasien lain. Keterangan dari perawat, kondisi Nurkhamid panas tinggi mendekati koma. Pantauan Radar di tempat kejadian perkara (TKP) Panggangsari, Losari Kabupaten Cirebon, hingga Selasa sore (2/10) sekitar pukul 18.00 WIB bangkai truk tangki belum juga dapat dipindahkan, masih melintang di tengah jalan. Terpaksa jalan dialihkan menjadi dua lajur. Akibatnya pada jalan tersebut terjadi kemacetan yang lumayan panjang. Truk tangki tidak dapat dipindahkan lantaran isinya berupa semen curah seberat 36 ton. Sehingga tidak ada satu kendaraan pun yang sanggup digunakan untuk memindahkan atau mengevakuasi bangkai tangki itu. Petugas, baik dari kepolisian maupun dari pihak Indosemen selaku pemilik mobil tangki terus berusaha mencari solusi memindahkan bangkai tangki. Salah satu caranya dengan dengan mengosongkan terlebih dahulu isinya. (den)   Korban Dirawat di RSUD Waled 1. Margono (49) Sragen 2. Mulyono (45) Sragen 3. M Zamroni 4. Darno (41) Sragen 5. Sadirin (49) Sragen 6. Guntur (23) Sragen 7. Elisa (25) Purwadadi 8. Sukardi (40) Sragen 9. Darmanto (37) Sragen 10. Surono (48) Sragen 11. Triyono (29) Sragen 12. Aris Sugianto (29) Boyolali 13. Sudarti (34) Sragen 14. Nurohim (28) Sragen 15. Yatno (40) Sragen 16. Sunaryo (38) Sragen 17. Tomo (40) Sragen 18. Sugianto (19) Sragen 19. Nana (35) Sragen 20. Sirun (39) Sragen 21. Nagiyo (60) Sragen 22. Karimun (36) Sragen 23. Yatno (27) Sragen 24. Sumiati (27) Sragen 25. Renata (5) Sragen 26. Wagiman (46) Boyolali 27. Rudi (21) Sragen 28. Sutamin(36) Jaktim 29. Anwar Sumadi (60) Sragen 30. Sulastri 32. Amanda (3 bulan) 33. Syiren (6 Bulan) 34. Dimas (4) Paniyem (40) 35. Sunaryo (38)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: