Bersatu Minta Turun Hujan

Bersatu Minta Turun Hujan

KUNINGAN - Ribuan pejabat, PNS, ulama, siswa serta masyarakat umum tumplek di Pandapa Paramarta Kuningan, Kamis (4/10). Mereka menggelar salat Istisqa berjamaah. Turut mengikuti Wakil Bupati H Momon Rochmana, Ketua DPRD H Acep Purnama, dan Sekda H Yosep Setiawan. Salat dengan doa khusus meminta turun hujan tersebut, diimami oleh KH Abdul Aziz dari Pondok Pesantren Kertayasa. Adapun khotib dipercayakan kepada Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kuningan, Kyai Dodo Syarif Hidayatullah. “Salat ini sebagai bentuk ikhtiar kita sebagai umat muslim untuk meminta keberkahan diturunkannya hujan. Itu karena gejala kemarau panjang sudah sangat terasa. Kebakaran terjadi di mana-mana, sumur, dan sungai mulai mengering. Jadi ini waktunya kita berdoa dan meminta kepada Allah SWT,” ungkap KH Dodo, disela khotbahnya. Asda II Setda H Kamil Ganda Permadi menjelaskan, anjuran salat Istisqa bukan hanya dilakukan sekali pada saat itu. Ia mengimbau, Salat Istisqa juga bisa dilakukan di setiap titik daerah di Kabupaten Kuningan. Pihaknya sudah menyebarkan surat edaran bupati berisi anjuran pelaksanaan salat Istisqa tersebut. “Surat edaran anjuran itu sudah kita sebar ke setiap dinas, intansi hingga kecamatan. Kami berharap, mereka semua bisa melaksanakan salat Istisqa,” ujar Kamil. Kamil mengakui, musim kemarau panjang tahun ini telah membuat persediaan air bersih untuk warga dan untuk sektor pertanian semakin menurun. Kemarau berkepanjangan juga telah banyak memicu kebakaran di mana-mana. “Sholat Istisqa ini merupakan salah satu upaya kita saja. Masalah nanti hujan atau tidak, biar Allah SWT yang menentukan. Semoga saja doa kita dapat terkabul, sehingga segera diturunkan hujan,” harap Kamil. Wakil Bupati H Momon Rochmana, mengimbau, seluruh jamaah salat Istisqa dan masyarakat luas terus berdoa agar Kuningan segera diberkahi hujan. “Kita harus terus berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Kita harus banyak berdoa, agar Allah Swt segera menurunkan airnya ke tanah Kuningan. Karena kemarau panjang seperti sekarang sudah kita rasakan sekali dampaknya, salah satunya hutan Gunung Ciremai terus terbakar,” ungkap dia. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: