Kualifikasi Piala Dunia 2018, Uruguay vs Brasil, Menuju Langit Ketujuh

Kualifikasi Piala Dunia 2018, Uruguay vs Brasil, Menuju Langit Ketujuh

MONTEVIDEO - Adenor Leonardo Bacchi. Panggil dia Tite. Dia tidak pernah tahu rasanya bermain di Piala Dunia. Atmosfer Timnas Brasil saja baru dia rasakan begitu setelah jadi pelatih. Nah, di tangannya, kini Canarinho –julukan Timnas Brasil– adalah tim paling mengerikan pada kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL. Tidak satu pun yang mampu mengganjal laju Brasil di tangan Tite. Enam kali bermain, keenam-enamnya diakhiri dengan pesta di kandang sendiri atau di kandang lawan. Pada matchday ke-13, Jumat pagi WIB besok (24/3), Uruguay yang harus bersiap dibuat meratap di kandangnya sendiri, Centenario, Montevideo. Di sana, Uruguay selalu membunuh lawan-lawannya. Tiga kali home, tiga kali menang. \"Tetapi, kami datang dengan form terbaik dan konfidensi tinggi,\" kata gelandang Paulinho sebagaimana dikutip Goal. Ketika bermain di Montevideo, gawang Uruguay hanya kemasukan satu gol, dan memasukkan 9 gol. Dengan modal rerata gol 2,3 per laga, Brasil mencoba melanjutkan dominasinya di sana. Dari 3 kali lawatan terakhir ke Montevideo, hanya sekali Brasil memenanginya, tapi sudah delapan tahun lalu. \"Kami paham seperti apa kualitas lawan. Ini akan sulit. Dengan alasan itu, hasil imbang bukanlah hasil buruk, tapi kami fokus memenanginya,\" koarnya. Ya, dengan memenangi laga ini maka Brasil seperti terbang ke langit ketujuh karena jalannya ke Rusia terbuka lebar. Tanpa melihat hasil negara lainnya di zona CONMEBOL jalan Brasil diyakini nyaman saat bermain di Arena Corinthians, Sao Paulo menjamu Paraguay, 29 Maret mendatang WIB. Tak cuma itu, angka tujuh pun juga makin lekat jika Tite unggul adu taktik dengan Oscar Washington Tabarez. Menang di Montevideo jadi kemenangan ketujuh beruntun Brasil. Streak tujuh kemenangan itu yang akan jadi streak terbaik Brasil sejak kualifikasi Piala Dunia zona CONMEBOL menggunakan format satu grup. Agar mimpi itu tidak buyar, bek tengah Miranda meminta rekan setimnya tetap mewaspadai Uruguay. Sekalipun La Celeste –julukan Uruguay– bermain tanpa Luis Suarez. Suarez absen karena akumulasi kartu. Begitu pula penjaga gawang Fernando Muslera. \"Sebuah kehilangan besar bagi Uruguay tanpa Suarez. Tapi, gaya mereka tidak akan berubah. Mereka bertarung untuk setiap bolanya ketika mereka kehilangan bola . Ini gaya yang susah, dan kami harus bersiap untuk itu,\" tutur bek Inter Milan itu. Soal pertahanan, tenang, Brasil dalam empat laga terakhir ini clean sheet. Miranda menyebut, pertahanan Brasil dimulai dari lini serangnya. Lini yang menjadikan negara lima kali juara dunia itu sebagai tim paling agresif dalam kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL. \"Striker jadi garis pertahanan pertama kami. Saat mereka kehilangan bola , mereka akan coba menekan balik secepatnya. Kami semua terorganisir dengan baik, dan jangan berhenti bermain hanya karena tak sedang menguasai bola. Mentalitas kami sangat kuat, itu benar-benar membantu kami mengorganisir di lini pertahanan,\" tutur bek yang selalu dipasangkan dengan Marquinhos itu. Hanya, lini depan Brasil nanti akan ada perubahan. Itu menyusul cederanya Gabriel Jesus. Pada laga ini, Tite sebagaimana dilaporkan media-media Brasil akan memainkan Roberto Firmino sejak dari menit awal. Andai terbukti, maka ini jadi penantian dua tahun Firmino tidak pernah dimainkan sebagai starter di Timnas Brasil. Bermain di posisi nomor sembilan, striker Liverpool tersebut berkolaborasi dengan rekan setim dia, Philippe Coutinho. Keduanya melengkapi trisula Brasil bersama kapten Neymar da Silva Santos Jr. Sama seperti Jesus, Neymar juga mencetak empat gol selama kualifikasi Piala Dunia ini. Nilai plusnya, pemain yang biasa berpartner dengan Suarez di Barcelona ini kreator utama Brasil. Dia sudah mengukir lima assist. Jumlah assist terbanyak di antara para penggawa Timnas Brasil kali ini. \"Saya kira ini tidak akan mudah kami lewati. Tetapi, kami sudah menyiapkan segalanya supaya mampu memberikan permainan terbaik di Montevideo,\" klaim Neymar, Selasa malam waktu setempat, dikutip AFP. Ya, habisi Neymar. Itu yang harus dilakukan pemain-pemain bertahan Uruguay seperti Diego Godin atau Gaston Silva. Kebetulan, kedua pemain itu sudah sering menghadapi Neymar di La Liga. Godin di Atletico Madrid, lalu Silva bermain untuk Granada. Tabarez saat konferensi pers di Celeste Complex, Montevideo, menyebut timnya sudah punya formula untuk itu (menghentikan Neymar). \"Apabila saya mempunyai formula itu, saya tidak akan memberi tahumu. Anda harus mampu mempelajari apa yang Anda lakukan, apa kebiasaannya dan bagaimana pemain-pemain (Brasil) yang lain. Itu sama halnya seperti memperlakukan Lionel Messi dalam Argentina atau Suarez di tim kami,\" tutur Tabarez dikutip Medio Tiempo. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: