Puluhan Siswa di Majalengka Gagal UASBN, Ini Sebabnya

Puluhan Siswa di Majalengka Gagal UASBN, Ini Sebabnya

MAJALENGKA - Sejumlah siswa kelas XII SMK Korpri Majalengka terpaksa berada di luar gerbang sekolah tiga hari belakangan ini. Sementara ratusan siswa lainnya tengah mengikuti ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN). Para siswa tersebut tidak bisa ikut UASBN karena menunggak bayaran sekolah. Beberapa siswa berinisial Jh, Yg, Dd, dan Rf saat ditemui Rabu (22/3) di sekitar area sekolah mengaku sudah tiga hari ini melobi pihak sekolah agar mendapatkan kartu ujian. Selain mereka ada puluhan siswa lain yang bernasib sama. “Kalau dihitung-hitung per kelas ada 5 sampai 10 orang yang tidak boleh ikut UASBN,” ujar siswa. Mereka mengaku, kejadian ini bermula ketika Sabtu pekan lalu saat proses pembagian kartu ujian, diminta menghadirkan orang tua atau wali murid ke sekolah. Para wali murid itu ke sekolah untuk mendapat pengarahan sekaligus melunasi tunggakan. Beberapa yang sanggup melunasi lantas mendapatkan kartu ujian. Namun, tidak sedikit siswa yang orang tuanya tidak melunasi tunggakan bayaran sekolah. Akhirnya, mereka tidak bisa mendapatkan kartu ujian. Bahkan informasinya, ada salah seorang siswa yang tunggakan bayaran sekolahnya hanya sekitar Rp 60 ribu tetap tidak diberikan kartu ujian. Salah seorang orang tua murid, Sri Rahayu mengaku jika Sabtu lalu dia datang ke sekolah untuk mengurus tunggakan bayaran sekolah anaknya. Diberikan penjelasan pihak sekolah, tunggakan yang harus dibayar sekitar Rp 400 ribu. Saat itu dia hanya membawa uang Rp 250 ribu. Kemudian dia berniat mencicil tunggakan dengan menyerahkan uang senilai Rp 225 ribu. Dia sempat meminta keringanan agar anaknya bisa tetap mengikuti UASBN dan mendapatkan kartu ujian. Tapi pihak sekolah menegaskan, kalau ingin dapat kartu ujian harus lunas dulu semua tunggakan biaya sekolah anaknya. Sehingga Sri hanya bisa pasrah melihat anaknya tidak bisa ikut UASBN. “Saya juga menjanjikan kalau kekurangannya mau dilunasi minggu ini, tapi tetap saja tidak boleh . Harus lunas dulu semuanya,” ujar ibu ruma tangga yang suaminya hanya kuli bangunan itu. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: