Bangi Kopitiam Padukan Konsep Modern dan Tradisonal

CIREBON – Setelah meresmikan Bangi Kopitiam, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Cirebon Sri Heviyana Supardi menyambut baik kehadiran franchise Malaysia itu, Kamis (4/10). Diharapkan menjadi wisata kuliner yang akan mengangkat Kabupaten Cirebon, paling tidak menarik wisatawan. Selain itu, moment ini ialah kesempatan mempromosikan daerah dengan memberi kesempatan pada pengusaha untuk membuka usaha yang disesuaikan dengan keadaan Cirebon. “Kopitiam juga harus memiliki khas tersendiri terutama keramahan dalam pelayanan sebagai cerminan warga Kabupaten Cirebon,” terangnya pada Radar saat peresmian yang dihadiri pula Bupati Cirebon, Dedi Supardi beserta jajaran Pemda Kabupaten Cirebon. Sementara itu Owner Master Franchise Bangi Kopitiam, Peter Halim menjelaskan pihaknya mengusung konsep lebih universal artinya, semua kalangan bisa menikmati menu yang disajikan mulai dari keluarga, kantoran hingga ibu-ibu. Kopitiam sendiri ialah nama lain dari warung kopi sedangkan Bangi merupakan salah satu kota di Malaysia. Dengan memadukan konsep modern dan tradisional pihaknya optimistis dapat meraih pangsa pasar Kopitiam yang kian menjamur di Kota Cirebon. Penataan ruangan memberi kesan santai yang cocok sebagai tempat kumpul bersama kerabat. Pengunjung tak usah khawatir kualitas makanan, kata Peter, pasalnya Bangi Kopitiam tidak memakai daging kambing, sapi atau babi dalam olahannya. Menu yang disajikan hanya menggunakan daging ayam. Selain itu, Bangi Kopitiam memiliki suguhan teh tarik dengan aroma yang khas berbahan dasar susu, teh dan gula. “Pengunjung dijamin puas dengan pelayanan dan menu ynag kami sajikan,”katanya. Satu lagi yang menarik, makanan dan minuman Bangi Kopitiam bisa dikonsumsi semua kalangan dengan harga cukup terjangkau. Lebih lengkap dengan fasilitas pendukung seperti, ruang meeting ber-AC di lantai dua dan keseluruhan ruang makan Bangi Kopitiam dibuat terbuka agar pengunjung bisa menikmati pemandangan sekitar dan menghirip udara bebas saat menikmati hidangan. (tta)    

Sumber: