TNI Hadapi 8 Ancaman Faktual

TNI Hadapi 8 Ancaman Faktual

HUT TNI Ke-67 Diwarnai Aksi Demonstrasi Ketangkasan KUNINGAN - Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di halaman Makodim 0615 Kuningan diwarnai aksi demonstrasi ketangkasan, Jumat (5/10). Tampil sebagai Pembina Upacara, Dandim 0615 Letkol Kav Sugeung Waskito Aji SIP MM. Disela upacara, dilakukan pembagian trofi dari aneka perlombaan antar Koramil, serta lomba tumpeng ibu-ibu. Selanjutnya, muncul penampilan tangkas dari kelompok siswa-siswi binaan Kodim 0615. Mulai atraksi kepramukaan, beladiri wushu, pencak silat, dan boxer. “Sejarah mencatat TNI lahir dari rahim perjuangan bangsa Indonesia, kemudian tumbuh dan berkembang melanjutkan pengabdian pada Ibu pertiwi. Selalu bersama-sama dan manunggal dengan rakyat,” tandas Dandim 0615 Kuningan, Letkol Kav Sugeung Waskito Aji SIP MM, disela sambutan. Catatan sejarah ini, ungkap dia, telah terukir dan terpatri hingga TNI kini mencapai usia ke-67 tahun. Begitu banyak pengorbanan harta benda, keringat, air mata, tetesan darah hingga jiwa raga dari para pendahulu. Ditegaskan Dandim, semua itu merupakan pengorbanan yang tulus ikhlas dan tidak sia-sia. Tentu demi kepentingan, kejayaan, dan keharuman bangsa Indonesia. “Sebagai generasi penerus TNI, sudah seharusnya kita menghormati dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit dan rakyat pejuang,” tegasnya. Sugeung mengingatkan, bahwa TNI akan dihadapkan kepada 8 kelompok ancaman keamanan yang bersifat faktual. Yaitu keamanan Selat Malaka, terorisme, separatisme, pelanggaran wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terdepan, bencana alam, kegiatan ilegal, konflik horizontal, dan kelangkaan energi. Untuk itu, penting bagi TNI membangun mekanisme kerja dan hubungan antar kemasyarakatan guna menegakkan kedaulatan serta mempertahankan keutuhan NKRI. Salah satunya dengan selalu meningkatkan kualitas diri, kemampuan, dan kekuatan. “Dilandasi profesionalisme, semangat juang dan soliditas, TNI bersama segenap komponen bangsa siap menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI,” tegas pria ngoboy asal Garut ini. Pemantapan jati diri TNI juga merupakan keniscayaan yang mesti dicapai oleh reformasi internal TNI. Jati diri tersebut, bukan dimaknai sekedar sebagai expose value atau tata nilai yang dikumandangkan, tapi menjadi believe system. “Yaitu sistem kepercayaan dan nilai yang membudaya bagi diri setiap prajurit dan institusi TNI,” jelas dia. Oleh sebab itu, penghayatan jati diri TNI oleh setiap prajurit merupakan keharusan dan kebutuhan mutlak. Juga menjadi landasan agar profesionalisme yang dimiliki sejalan dengan komitmen pengabdian. (tat)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: