Sekolah Sesalkan Aksi Penganiayaan Siswa, Pelaku Terancam Diskors

Sekolah Sesalkan Aksi Penganiayaan Siswa, Pelaku Terancam Diskors

CIREBON - Kasus penganiayaan yang siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Cirebon yang menjadi viral setelah video diunggah di media sosial menjadi perhatian sejumlah pihak. Termasuk sekolah di mana siswa belajar. Setelah ditelusuri, ternyata pelaku penganiayaan merupakan siswa yang berasal dari SMP Negeri 1 Suranenggala Kabupaten Cirebon. Sementara korbannya merupakan siswa SMP Negeri 3 Gunung Jati. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Suranenggal Kabupaten Cirebon Andriati menegaskan, akan memberikan hukuman kepada 5 pelaku pengeroyokan yang merupakan siswanya. Kelimanya adalah W, B, IR, A, dan SN. Mereka terancam dijatuhi hukum skors oleh pihak sekolah. Karena terbukti melakukan penganiayaan terhadap R siswa SMP Negeri 3 Gunung Jati di Bendungan Karet di Kecamatan Suranenggala sepekan yang yang lalu, Rabu (29/3). “Kejadian ini memang ada dan kami sesalkan kejadian ini. Apalagi, saya baru dua bulan menjabat menjadi kepala sekolah di sini (SMPN 1 Suranenggala, red),” ungkap Andriati kepada radarcirebon.com, Rabu (5/4). Menurut Andiriati, pemicu terjadinya kekerasan tersebut akibat salah paham. Pasalnya, korban dianggap melakukan pengkhianatan kepada para pelaku. Di mana, korban dan pelaku diketahui merupakan teman satu geng. Lantaran korban bermain dengan geng lain, kelima pelaku tidak suka melihat hal tersebut. Sehingga, para pelaku menganiaya korban. “Selain skorsing, sekolah juga akan memberikan pembinaan khusus kepada para siswa tersebut. Dan, kami juga sudah memanggil orang tuanya, agar mereka di rumah mendapat pembinaan dari orang tuanya. Sehingga tidak melakukan hal seperti itu lagi. Terlepas dari itu, kami tidak mau menghambat aktivitas mereka. Karena mereka masih dalam masa ujian,” jelas Andiriati. Sejauh ini, lanjut Andriati, keluarga kedua belah pihak sudah dipertemukan dan melakukan perdamaian. Sehingga diharapkan, tidak ada tindakan kekerasan susulan. “Dua pihak keluarga sudah berjabatan tangan, begitu pula dengan pelaku dan korban suda berdamai. Dan orang tua korban juga tidak pernah melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian,” tandas Andriati. (fazri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: