Siap Ngebor 700 Meter

Siap Ngebor 700 Meter

Selamatkan 33 Penambang yang Terjebak Runtuhan COPIAPO - Sebanyak 33 pekerja yang terjebak di tambang emas dan tembaga San Jose, dekat Kota Copiap, Atacama Region, Provinsi Copiapo, Cile, masih harus bersabar. Meski upaya penyelamatan sudah dilakukan, mereka harus tetap bertahan di kedalaman 700 meter dari permukaan tanah, selama tiga atau empat bulan lagi. Andres Sougarret, insinyur yang memimpin aksi penyelamatan tersebut, memilih tidak memberitahukan lamanya waktu evakuasi kepada para penambang yang terjebak. “Kami tidak ingin melemahkan mental mereka,” tandasnya kepada Reuters kemarin (25/8). Dia juga mengimbau seluruh keluarga korban yang kini rutin bertukar kabar lewat surat, untuk tidak menyinggung proses penyelamatan. Menurut Sougarret, jika pembuatan lubang lewat pengeboran berhasil, evakuasi baru bisa dilakukan paling cepat Natal nanti. Karena itu, penting bagi tim penyelamat untuk mempertahankan stabilitas mental para korban yang terjebak di tempat perlindungan seluas 50 meter persegi tersebut. Sebab, agar bisa dievakuasi keluar, 33 pekerja tambang itu harus tetap hidup sampai Natal tiba. Tidak mau kehilangan banyak waktu, tim Sougarret pun bergerak cepat. Kemarin mereka memasang sebuah mesin bor besar untuk membuat lubang evakuasi. Ukuran lubang evakuasi itu akan jauh lebih besar daripada lubang pertama dan kedua. Lubang pertama yang digali sendiri oleh para korban berdiameter sekitar 15 sentimeter. Demikian juga lubang kedua yang menjadi saluran komunikasi. Rencananya, lubang evakuasi alias lubang ketiga itu berdiameter sekitar 66 sentimeter. Kedalamannya jelas 700 meter, sesuai dengan lokasi tempat perlindungan yang menjadi pos pertahanan para korban. Setelah lubang tercipta, tim penyelamat bakal menempatkan katrol di dalamnya. Selanjutnya, sebuah kapsul yang dikaitkan pada katrol dengan menggunakan tali akan berfungsi sebagai lif. “Kami harap pengeboran bisa dilakukan akhir pekan ini,” terang Saougarret. Pemasangan mesin bor pada platform yang dimulai kemarin, konon membutuhkan waktu sekitar tiga atau empat hari. Sembari merampungkan pemasangan mesin bor, tim penyelamat memetakan tambang dan lokasi para korban. Mereka harus memastikan bahwa pengeboran itu tidak memicu keruntuhan tambang. Setelah sarana evakuasi siap, para korban akan diangkat ke permukaan satu per satu. Karena akan banyak menunggu, stamina seluruh pekerja tambang yang terjebak itu harus benar-benar bagus. Untuk itu, tim penyelamat bekerja sama dengan NASA dan pakar kapal selam dari Angkatan Laut (AL) Cile. Mereka tidak ingin salah memberikan asupan nutrisi kepada para korban. Kini kondisi 33 pekerja yang terjebak di kedalaman 700 meter itu disamakan dengan para astronot dan awak kapal selam. Mereka terisolasi dari dunia luar dan tidak bisa mengonsumsi sembarang makanan. Sebab, makanan yang dikirimkan ke bawah tanah hanyalah yang bisa melewati lubang berdiameter 15 sentimeter tersebut. Karena itu, mulai Senin lalu (23/8), tim medis mengirimkan suplemen dan air minum. “Kami harap kalian semua bisa bertahan dan tim penyelamat bisa mengeluarkan kalian dari sana pada 18 September nanti, saat Hari Kemerdekaan Cile,” seru Presiden Sebastian Pinera seperti dikutip Agence France-Presse Selasa lalu (24/8). Melalui lubang komunikasi, pemimpin 60 tahun itu bisa berbincang dengan para korban. Salah satunya Luis Urzua yang minta pemerintah tidak mengabaikan mereka. Lubang komunikasi tersebut juga dimanfaatkan keluarga dan kerabat korban untuk tetap berhubungan dengan saudara mereka. Bahkan, mereka rela tinggal di areal pertambangan dengan mendirikan tenda. “Saya yakin dia akan bertahan meski harus berada di bawah sana cukup lama. Apalagi, kami berasal dari keluarga penambang,” kata Ana Salazar, ibu salah satu korban. Untuk mengusir jenuh, tim penyelamat mengirimkan kartu dan domino kepada para korban. Mereka berharap para korban bisa sejenak melupakan kondisi mereka lewat permainan kartu atau domino. Selain itu, pemerintah akan mengalirkan listrik lewat lubang komunikasi sehingga para korban bisa menikmati penerangan. Pencahayaan lampunya pun akan disesuaikan dengan kondisi siang dan malam. (hep/c2/dos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: