Santri Ponpes Jagasatru Ngaji Pasaran, Lahap 5 Kitab selama Ramadan

Santri Ponpes Jagasatru Ngaji Pasaran, Lahap 5 Kitab selama Ramadan

CIREBON - Ramadan menjadi bulan untuk berlomba-lomba beribadah. Di Pondok pesantren salafiyah, selain salat Tarawih dan tadarus, ada tradisi yang hingga kini bertahan. Yakni mengaji kitab kuning bersama atau masyhur dengan istilah Ngaji Pasaran. Salah satunya di Ponpes Jagasatru Kota Cirebon. Selama Ramdan tahun ini, para santri tekun mengikuti pengajian yang dipimpin langsung oleh Habib Hasanain dan Habib Umar. Kegiatan pengajian pasaran sendiri biasanya dilakukan selepas salat lima waktu. Terkecuali waktu Magrib, karena para santri biasanya mengisinya dengan berbuka puasa. Setelah Magrib yang sempit itu, diganti waktunya, yaitu selepas salat Duha. Jadi, kegiatan pengajian diawali setelah salat Subuh, Duha, Duhur, Asar dan selepas Tarawih. Abdul Muhid, salah seorang pembimbing santri di Ponpes Jagasatru menyebutkan, ada lima kitab kuning yang dikaji selama bulan Ramadan. Yakni Kitab Kifayatul Akhyar, Bidayatul Hidayah, Nasoihul Ibad, Hadits Jibril, dan Kitab Nurul Lum\'ah. Masing-masing kitab ada yang mengulas tentang akhlak tasawuf, fiqih, keutumaan hari Jumat, dan juga mengulas hadits. Di Pondok Pesantren Jagasatru sendiri, kata Muhid, sudah menjadi tradisi dalam melakukan pengajian tersebut. Para santri selalu menantikan pengajian ini. Selain bisa menambah ilmu baru juga mengisi kegiatan selama menjalankan ibadah puasa Ramadan. \"Kalau bagi kami, pengajian kitab kuning bersama-sama bisa menjadi nilai tambah. Seoalnya ada kitab-kitab baru yang diulas, juga bisa menambah kosakata dan makna dalam Bahasa Arab,\" ucapnya lagi. Untuk ulasan pengajian yang dipimpin Habib Hasanain setelah Salat Asar, adalah mengenai keutamaan hari Jumat. Pengajian itu berlangsung santai dengan membaca kitab kuning sambil menerangkan isi dari kitab tersebut. Bahkan, menerangkannya dengan Bahasa Jawa Cirebon. \"Kalau di sini, biasanya ada penerangannya juga. Jadi tidak hanya baca kitab, mungkin berbeda dengan ponpes lain yang mengaji terus,\" ucapnya. Pengajian sendiri berlangsung sekitar satu jam lebih. Namun apabila mengejar agar bisa tamat selama bulan Ramadan, pengajian bisa berjam-jam. \"Bergantung juga,\" tukasnya. Pengajian tersebut diiikuti oleh puluhan santri. Ada sekitar 80 orang santri putra yang menetap di Ponpes Jagasatru. \"Kalau santri putri biasanya ada jam khusus. Kadang juga ikut gabung sama santri putra, kadang ada yang terpisah,\" ujarnya. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: