Payung Hias Minim Promosi dan Pemasaran, Beli Bahan Baku di Bandung

Payung Hias Minim Promosi dan Pemasaran, Beli Bahan Baku di Bandung

MAJALENGKA-Nama gang Payung di Jalan Emen Slamet Kelurahan Majalengka Kulon Kecamatan  Majalengka, tidak lepas dari kerajinan sejumlah warga di gang tersebut yang mengembangkan pembuatan payung hias untuk kuda renggong atau payung jenazah. Pembuatan payung tersebut sudah dilakukan para leluhur  dan nenek moyang  warga setempat. Namun kini produksi pembuatan payung hias di gang payung telah pindah ke Gang Punglor Kelurahan Majalengka Kulon. Pengrajin payung hias di RT 03 RW 05, Kelurahan Majalengka Kulon, Ali Nurdin (55) menjelaskan, dirinya telah puluhan tahun melestarikan dan mengembangkan produksi payung secara otodidak  dan turun temurun dari orang tuanya. “Sangat jarang orang yang memiliki kemampuan membuat payung hiasan seperti untuk pengantin, kuda renggong ataupun untuk payung jenazah. Hingga kini saya masih  terus bertahan membuat payung hiasan tersebut,” tutur Ali kepada Radar. Untuk membuat payung hiasan tersebut dibutuhkan keuletan dan ketelitian yang luar biasa. Bahan-bahan untuk payung tersebut dibeli langsung dari Bandung, karena di Majalengka dan Cirebon belum tersedia. “Kami harus belanja bahan untuk membuat payung hiasan itu ke Bandung demi menjaga kualitas payung yang lebih baik,” katanya. Pembuatan kerajinan payung di majalengka telah dilakoni orang tuanya sejak zaman penjajahan Jepang dan Belanda. Biasanya warga asal Kabupaten Sumedang yang sering memesan payung hias untuk kuda renggong. Untuk membuat payung hias yang rangkanya dari besi hanya butuh waktu tiga hari, itupun bila bahan-bahan yang dibutuhkan telah lengkap. “Harga payung hias untuk kuda renggong mencapai Rp350 ribu, sedangkan untuk payung jenazah dengan hiasan kalimat tauhid harganya mencapai Rp500 ribu,” bebernya. Kendala yang dihadapi saat ini soal pemasaran, karena kurang promosi dan tidak memiliki tempat penjualan khusus. Sehingga tak jarang ada pemesan yang kesasar saat akan memesan pembuatan payung hiasan tersebut. “Kalau soal modal  tidak ada masalah, yang jadi kendala saat ini belum ada tempat atau toko khusus payung hias tersebut dan kurang promosi,” tuturnya. (ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: