Masjid Al Jabbar Gelar Seminar 17 Hari untuk Pelajar SMA
CIREBON - Ratusan siswa-siswi SMA di Kabupaten Cirebon mengikuti seminar for Abu Putih untuk memanfaatkan bulan suci Ramadan di Masjid Al Jabbar di Desa Plumbon, Kecamatan Plumbon. Penyelenggaraan tersebut berlangsung selama 17 hari, terhitung sejak Senin (29/5). Turut dihadirkan para narasumber, seperti tokoh Cirebon yang juga merupakan Wakil Walikota Bekasi Achmad Saechu. Kemudian anggota DPRD Kabupaten Cirebon Muntakhobul Fuad, serta Rois Syuriah NU KH Wawan Arwani. Ketua DKM Masjid Al Jabbar Satori mengatakan, seminar itu untuk mengisi waktu luang para siswa yang memang sedang libur di bulan Ramadan. Rencananya, seminar akan digelar selama 17 hari dengan peserta yang berbeda dari tiap SMA serta SMK di kota maupun Kabupaten Cirebon. \"Daripada di rumah mendingan ikut seminar, tausihyah dan lainnya termasuk seminar ini. Ini kan bisa menambah ibadah serta menambah ilmu agama,” kata Satori yang juga Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat itu. Dalam sehari, sambung Satori, DKM menargetkan sedikitnya 500 siswa dan siswi untuk mengikuti seminar. Siswa yang diundang pada hari pertama adalah siswa dari SMAN 1, 2, dan 3 Cirebon. Tak hanya para politisi serta ulama yang dihadirkan untuk menjadi pembicara, rencananya DKM Masjid Al Jabbar juga akan mengundang Badan Narkotika Nasional untuk menjadi pembicara di hadapan para siswa tersebut. “Kita semua tahu jika masa remaja merupakan masa galau. Baik pihak sekolah, orang tua, maupun lingkungan memiliki peran penting agar siswa mampu lurus dalam pergaulan. Informasi yang benar juga akan mampu meluruskan mereka, contohnya kita berikan ilmu terkait narkoba, maka kita akan undang BNN. Nanti BNN akan memberikan informasi yang benar terhadap para siswa, sehingga para siswa ini bisa mendapatkan pengetahuan yang cukup akan narkoba, tujuannya agar mereka tidak terjerumus untuk menggunakan narkoba,” katanya. Dia menambahkan, kegiatan itu akan berkelanjutan hingga tahun ke depan. Masjid Al Jabbar yang merupakan masjid milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu baru rampung di tahun ini. Rencananya akan ada anggaran kembali untuk membangun sisa bangunan yang lainnya. “Intinya kita ingin memberikan motivasi dan memanfaatkan moment di bulan Ramadan, supaya siswa tidak terbawa arus,” pungkasnya. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: