Bisa Umrah dan Haji Plus, Ganti Qatar Airways dengan Pesawat Lain

Bisa Umrah dan Haji Plus, Ganti Qatar Airways dengan Pesawat Lain

CIREBON- Larangan Qatar Airways masuk Arab Saudi berdampak pada sejumlah tour and travel yang selama ini menggunakan maskapai ini untuk keberangkatan jamaah umrah dan haji khusus. Di Cirebon, salah satunya adalah Mozaik Tour and Travel. Dominan keberangkatan umrah menggunakan Qatar Airways, manajemen Mozaik Tour and Travel ikut melakukan antisipasi terhadap hal ini. Staf Mozaik Tour and Travel Cirebon, Muhammad, mengatakan pihaknya akan mengikuti kebijakan kantor pusat terhadap adanya larangan Qatar Airways masuk ke Arab Saudi. \"Dari pusat juga ada pembicaraan, akan ada tindak lanjutnya, apakah ganti maskapai atau kita tunggu dulu sejauh mana pemberhentian kerja sama dengan Qatar,\" katanya kepada Radar. Di Cirebon sendiri, kata dia, akan cenderung diarahkan untuk mengganti maskapai. Karena ada juga pilihan maskapai lain selain berangkat menggunakan Qatar Airways. Di antaranya Garuda Indonesia dan Saudi Airlines. ”Masih ada alternatif jamaah untuk pakai maskapai lain. Kita bisa tentuin, kalau tidak Garuda, ya bisa Saudi Airlines,\" ujarnya. Meski di bulan Ramadan ini belum ada keberangkatan, ia mengatakan pemesanan setelah Lebaran sudah mulai masuk. Di antaranya bulan Oktober dan November, ada jamaah yang sudah mendaftar dan menggunakan maskapai Qatar Airways. \"Kita belum tahu nanti gimana, alternatifnya ya itu tadi ganti pesawat,\" sambungnya. Untuk sementara ini, kata dia, yang sudah terdaftar ada 5 jamaah untuk di bulan Oktober. \"Sedangkan di bulan November baru ada obrolan, tapi memang trennya akhir tahun dan awal tahun biasanya ramai, cuma data pastinya belum,\" bebernya. Sebelumnya, Mozaik Tour and Travel memberangkatkan jamaah umrah pada bulan Mei lalu dari Cirebon. Ada sebanyak 24 jamaah menggunakan Qatar Airways. Sesaat sebelum memasuki bulan Ramadan, sebelum adanya larangan Qatar Airways ke Arab Saudi. \"Kebetulan bulan Ramadan ini belum ada keberangkatan dari Cirebon. Jarang karena harganya juga bisa naik dua kali lipat, paling nanti habis Lebaran,\" ujarnya. Ia juga mengungkapkan bahwa Mozaik Tour and Travel memilih menggunakan Qatar Airways karena memiliki beberapa keunggulan. Pertama, karena pesawat landing di Madinah. Kedua, harganya juga bersaing. \"Pakai Qatar 1.775 USD per pax, ada juga yang bahkan harganya 1.350 USD per pax paket 9 hari khusus untuk rombongan,\" terangnya. Sementara itu, Shabar Tour juga pernah menggunakan maskapai Qatar Airways pada bulan Januari lalu. Seperti diungkapkan Administrasi Haji dan Umrah Shabar Tour, Meti Andiyani. \"Baru sekali coba, ada penawaran dari Qatar Airways-nya dan harga juga lebih murah, karena transit jadi lebih murah dibanding yang direct langsung,\" katanya. Pada saat itu, sebanyak 25 orang jamaah yang berangkat. Dua kali keberangkatan. Pesawat Qatar Airways transit ke Doha, Qatar terlebih dahulu untuk kemudian langsung ke Madinah. \"Biasanya sih kami Saudi Airlines, jadi pas denger info larang itu kita juga gak harus pakai Qatar lagi, pakai maskapai lain saja,\" ujarnya. Sebelumnya, Shabar Tour juga memilih maskapai Saudi Airlines untuk keberangkatan umrah. Sedangkan untuk haji khusus, menggunakan Garuda Indonesia. Tetapi, karena di tahun ini kuota pesawat Garuda Indonesia hanya 6 maskapai, maka haji khusus tahun ini dari Shabar Tour menggunakan maskapai Saudi Airlines. \"Dengan Saudi Airlines itu dari sekian banyak keberangkatan, 85 persennya langsung ke Madinah jadi jamaah tidak perlu transit lagi,\" tuturnya. Begitupun dengan Khansa Wisata. Mendengar kabar adanya larangan Qatar Airways pihaknya tidak khawatir jamaahnya terganggu. Sebab, Khansa Wisata selama ini memilih Saudi Airlines. Meskipun harganya lebih tinggi, tetapi jamaah lebih dimanjakan karena langsung direct Cengkareng-Jeddah. \"Jadi gak pengaruh dengan berita Qatar, karena memang belum pernah pakai Qatar Airways,\" kata Pengelola Khansa Wisata, Hedi Nugraha. Hedi membenarkan bahwa penawaran dari Qatar Airways cenderung lebih murah. Tapi demi kenyamanan jamaah, pihaknya cenderung memilih maskapai lain seperti Saudi Airline dan Garuda Indonesia. “Kasih pelayanan yang direct supaya nyaman ke jamaah. Selain itu, Qatar Airways juga penerbangannya tidak setiap hari ada. Beda dengan Saudi Airlines yang setiap hari ada penerbangan, jadi lebih mudah untuk kami mengatur jadwal keberangkatan,\" bebernya. Hal senada juga disampaikan CS Noor Alia Haji Umrah, Erfan. Keberangkatan jamaah umrah dan haji khusus di Noor Alia menggunakan maskapai Saudi Airlines, Ettihad, atau Emirates. \"Gak pakai Qatar Airways. Walaupun ada paket umrah akhir tahun murah, tapi maskapainya Saudi Airlines, Ettihad, atau Emirates, bukan Qatar Airways,\" tegasnya. Begitupun dengan Lariza Tour and Travel. Keberangkatan terakhir sebelumnya di bulan Maret, pihaknya menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Seperti diungkapkan Pembimbing Lariza Tour and Travel, Dadan Nurhamdan. Pilihan lain selain maskapai Garuda Indonesia adalah Lion Air. Sehingga, Qatar Airways tidak masuk dalam daftar maskapai yang mereka pilih selama ini. \"Belum pernah pakai Qatar, jadi Alhamdulillah tidak ada dampak untuk keberangkatan jamaah umrah di Lariza Tour and Travel,\" jelasnya. Terpisah, Kepala Seksi Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cirebon Drs H Muslim Muchlas MPdI mengatakan penutupan penerbangan Qatar Airways tidak berdampak. Pasalnya, masih banyak pilihan maskapai penerbangan menuju Tanah Suci. \"Dana rata-rata jamaah haji dan umrah asal Kabupaten Cirebon juga menggunakan Saudi Airlines atau maskapai lain,\" tuturnya. Muslim meminta para calon jamaah haji khusus maupun umrah tidak terlalu khawatir soal itu. \"Untuk urusan penerbangan haji plus maupun umrah ada pada travel tour masing-masing. Di kami kewenangannya lebih ke haji regular. Yang pasti, semua aman karena bisa ganti pesawat,\" tandasnya. Sementara Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan terus memantau perkembangan hubungan diplomatik antara Arab Saudi dengan Qatar. Kemenag belum bisa mengambil sikap khusus terkait memanaskan hubungan kedua negara. Dia berharap urusan luar negeri kedua negara tidak sampai mempengaruhi ibadah umrah maupun haji khusus. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan jamaah umrah yang terdampak Qatar Airways tetap bisa terlayani. Dia sudah menugasi dirjen Perhubungan Udara untuk berkoordinasi dengan Kemlu. “Kemlu menyatakan satu yang harus diselesaikan adalah urusan jamaah umrah, baik yang ada di Jakarta maupun di Saudi,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan. Solusi sudah diapatkan, yakni dengan mengalihkan penerbangan yang sebelumnya menggunakan Qatar Airways. “Kemarin dipindahkan ke Saudi (Airlines), yang hari ini dipindahkan ke Garuda,” lanjut mantan Dirut PT Angkasa Pura II itu. Begitu pula penerbangan jamaah umrAh dari Saudi yang sebelumnya menggunakan Qatar Airways, sudah disepakati untuk dipindahkan ke Garuda, Saudi Airlines, dan Turkey Airlines. Disinggung mengenai kemungkinan jamaah dibebani biaya tambahan atas pemindahan itu, Budi Karya menjamin tidak ada penambahan apapun. “Nggak ada (penambahan biaya). Qatar konsisten (bertanggungjawab),” tambahnya. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso menambahkan, untuk pemindahan Senin (5/6) lalu, ada 20 jamaah penumpang Qatar Airways yang dialihkan ke maskapai Saudi Airlines. Selanjutnya, pada Selasa (6/6) lalu tercatat sebanyak 45 jamaah yang dialihkan ke penerbangan Garuda Indonesia. Agus menjelaskan, perpindahan ini berkaitan dengan krisis politik di negara-negara Timur Tengah. Di mana, beberapa negara seperti Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan negara pimpinan Abdullah bin Nasser bin Khalifa al-Tsani itu. Para negara tersebut memblokade laju Qatar dari darat-laut-udara. Dengan demikian, Qatar Airways tidak bisa masuk ke Arab Saudi, di mana ada Makkah dan Madinah sebagai kota tujuan ibadah umrah bagi umat Islam seluruh dunia. “Kita tidak bisa mencampuri urusan politik negara lain. Yang bisa kita lakukan adalah membuat kebijakan untuk tetap memudahkan para jamaah umrah asal Indonesia bisa tetap melaksanakan ibadahnya dengan lancar,” jelasnya. (nda/via/JPG)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: