Kembali ke Sistem Manual, PPDB SMA/SMK Terkendala Jaringan Internet

Kembali ke Sistem Manual, PPDB SMA/SMK Terkendala Jaringan Internet

BANDUNG – Pihak sekolah akhirnya memutuskan kembali menerima pendaftaran peserta didik Baru (PPDB) secara manual. Hal ini dilakukan karena pendaftaran melalui online masih sulit diakses. Dari pantauan, hari ke empat masih minim pendaftar untuk jalur nonakademik secara online tidak berjalan dengan mulus. Penyebabnya, jaringan internet tidak stabil. ”Hasil koordinasi semua SMA/SMK se-Provinsi Jawa Barat, memutuskan pendaftaran dikembalikan ke sistem manual,” tutur Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Katapang Bidang Kesiswaan Iwan Rusmana kepada Jabar Ekspres, kemarin (9/6). ”Ternyata hal serupa juga banyak dialami oleh siswa lain, sehingga sama sama datang ke sekolah. Alhamdulillah, panitia menerima pendaftaran secara manual mulai hari ini (kemarin, Red),” tuturnya Iwan menegaskan, SMAN 1 Katapang memiliki kuota delapan ruang kelas dengan persentase 40 persen jalur nonakademik, dan 60 persen jalur akademik. Dia mengatakan, dari persentase untuk jalur nonakademik, jika ditampung semua pasti melebihi kuota. Sebab, pendaftar yang masuk ke sekolah tersebut kebanyakan warga sekitar. ”Anak yang mendaftar ke sini, kebanyakan warga sekitar. Maka kalau dihitung secara jalur afirmasi tidak akan tertampung pasti melebihi kuota yang disiapkan. Oleh karena itu, saya merasa lega dengan sistem ketentuan dilakukan Disdik Jabar,” akunya. Iwan menegaskan sampai hari ketiga pendaftaran peserta didik, baru sekitar 34 anak yang daftar. Minimnya antusias masyarakat akibat jeleknya jaringan internet. Sementara itu, di SMAN 1 Katapang Kabupaten Bandung masih terlihat anak sekolah berseragam SMP yang didampingi orangtuanya berdatangan untuk mendaftarkan dengan membawa berkas persyaratan. ”Kemarin dua kali mendaftar secara online tapi tidak dalam komputernya selalu ada bahasa coba lagi. Tadi pagi ke sekolah ternya bisa daftar secara manual, ya langsung daftar karena administrasi sudah siap,” jelas Siti Rokayah, 40, warga Bojongkunci saat mengantar anaknya di halaman SMAN 1 Katapang, kemarin. Dia mengatakan, kerepotan mendaftarkan anaknya. Sebab, sudah beberapakali mendaftar secara online, selalu ditolak dan tidak bisa mengakses jaringan. ”Rumah saya jauh, terpaksa bolak balik ke sekolah,” ucapnya. Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, jam pendaftaran online Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Online SMA/SMK diperpanjang. ”Sebelumnya sampai jam 4 sore, diperpanjang sampai jam 10 malam. Kalau Sabtu sampai jam 24.00. Hari terakhir juga 24.00,” kata dia. Deddy membenarkan, gangguan website PPDB online. Sehingga sempat tidak bisa diakses saat hari pertama pendaftaran penerimaan siswa jalur non akademik pada 6 Juni 2017 lalu. ”Daripada kita tambah waktunya dengan tambah hari, mending tambah jam setiap hari. Kalau diundur waktunya, harinya, semuanya akan bergeser ke belakang,” kata dia lagi. Menurut Deddy, salah satu penyebab situs pendaftaran macet itu karena tingginya pengakses, dan pendaftar memasukkan dokumen yang tidak diperlukan. ”Jadi yang di-upload itu yang diminta saja, jangan yang enggak diminta di-upload juga,” ungkapnya. Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Ahmad Hadadi mengatakan, sistem pendaftaran dalam PPDB saat ini masih setengah online. Sebagian berkas misalnya masih diserahkan langsung pada calon sekolah yang dituju saat verifikasi. ”Yang di-upload masyarakat terlalu berlebih. Kita hanya minta 3 saja, yaitu Kartu Keluarga, Surat Kelulusan, dan Surat Pernyataan yang bersangkutan untuk daftar,” urainya. Hadadi mengatakan, berkas lain seperti sertifikat, prestasi, dan dokumen pendukung lainnya bisa ditunjukkan saat verifikasi. Jika tidak yakin dengan PPDB online itu, dia menyarankan langsung datang ke sekolah. ”Masyarakat gak usah panik, kalau ada kesulitan dengan aplikasi online, langsung ke sekolah yang dituju. Di sana ada paniita yang akan membantu, termasuk menginput data,” tandasnya. (rus/bbs/rie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: