Segel Inflasi di Kisaran 4,36 Persen, Upaya BI dan Pemerintah agar Harga Terkendali

Segel Inflasi di Kisaran 4,36 Persen, Upaya BI dan Pemerintah agar Harga Terkendali

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) memproyeksi inflasi sepanjang tahun ini berada di kisaran 4,36 persen. Menanjak dibanding realisasi inflasi tahun lalu sebesar 3,02 persen. Proyeksi itu lebih tinggi dibanding target inflasi pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 dipatok 4 persen. Meski proyeksi inflasi BI melampaui realisasi tahun lalu, sejauh ini target itu terus dipangkas ke bawah. Itu menyusul harga pangan bergejolak (volatile foods) relatif terkendali. Kenaikan harga diatur pemerintah (administered price) baru terjadi pada tarif listrik sebagai dampak relokasi subsidi golongan 900 Volt Ampere (VA). ”Berdasar rapat dewan gubernur (DG) April, kami prediksi inflasi tahun ini 4,63 persen. Mei proyeksi turun menjadi 4,36 persen,” tutur Gubernur BI Agus D W Martowardojo. Melihat perkembangan itu, Agus optimistis indeks harga konsumen akhir tahun ini bakal sesuai target BI empat plus minus satu persen. Meski begitu, BI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah untuk menjaga supaya tingkat harga tetap terkendali. Salah satu upaya dengan meresmikan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional. Melalui sistem informasi itu, publik bisa memantau harga 10 komoditas pangan pada 164 pasar tradisional pada 82 kota di Indonesia secara harian. Informasi itu bisa memangkas potensi kenaikan harga berasal dari kesenjangan informasi di masyarakat. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, pemerintah berusaha mengendalikan inflasi, khususnya pada pangan bergejolak (volatile food). Itu dilakukan dengan menjaga rantai distribusi pangan dari produsen hingga ke konsumen. ”Kalau produksi makin banyak, harga tidak terlalu tinggi, otomatis harga akan turun,” ucap Darmin. Berdasar Survey Penjualan Eceran BI April 2017, tekanan harga diproyeksi turun pada Juli 2017. Indikasi itu tercermin Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan akan datang 146,7, lebih rendah 149,7 bulan sebelumnya. Koreksi itu diprediksi berlanjut Oktober 2017 dengan nilai IEH 6 Bulan mendatang 130, lebih rendah dari 130,3 bulan sebelumnya. Adapun realisasi inflasi Mei ada di level 0,39 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi tahun kalender 1,67 persen dan 4,33 persen ditilik secara tahunan (year on year/Yoy). (far)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: