Sinabung Meletus, Warga Panik

Sinabung Meletus, Warga Panik

SINABUNG - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut meletus tepat pada pukul 00.08 WIB, Minggu (29/8). “Gunung meletus sekitar pukul 00.08 WIB,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief, dinihari tadi. Menurut Andi meletusnya gunung tersebut tidak terduga, meski ada kepulan asap yang muncul dari puncak Sinabung sejak kemarin. Dikatakan dia, saat ini sudah ada petugas dari BNPB, tim ahli dari Jakarta, serta Pemda setempat yang menangani evakuasi penduduk. “Saya sudah koordinasi sama Ketua BNPB, komando ada di tangan Bupati Karo,” ungkapnya. Laporan langsung wartawan Sumut Pos (Grup Radar Cirebon), dari lokasi kejadian menyebutkan, letusan terjadi dua kali dan lahar panas sudah turun dari kaki puncak Gunung Sinabung. Sementara warga yang berada di sekitar kaki gunung berhamburan minta bantuan. Warga yang berada di radius 6 Km dari puncak gunung tersebut pun sudah diungsikan. “Kami menyatakan dilakukan pengungsian di radius 6 Km,” ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono. Surono mengatakan, saat letusan terjadi, material pijar keluar dari gunung berketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut. Larva itu menimbulkan asap tebal setinggi 1.500 meter. “Saya tidak tahu apakah tadi didahului gempa, karena yang saya lihat cuma gunungnya,” terang Surono. Sebelumnya lahar panas disertai debu keluar dari kawah Gunung Sinabung sudah mulai keluar,Sabtu (28/8) malam. Akibatnya, ratusan warga dari lima desa di Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Tanah Karo berhamburan keluar rumah. Semburan lahar dari mulut kawah cukup tinggi sehingga warga desa yang sebelumnya telah kembali dari pengungsian ke rumahnya menjadi panik. Semburan lahar panas dan debu  juga membuat desa menjadi gelap jalan-jalan dipenuhi debu yang berbau sulfur (belerang, red) jalan-jalan dipenuhi debu yang berbau sulfur, tanam-tanaman dihinggapi debu. Seorang warga Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo mengatakan, ia melihat api memancar dari puncak gunung sekitar pukul 23.50 WIB, Sabtu (28/8) malam. “Sekarang terlihat pancaran api, merah sekali ke atas. Sebelumnya belum pernah, hanya asap saja,” katanya. Melihat kejadian itu, katanya, ratusan warga yang berada di desanya panik. Selain itu, mereka yang telah keluar dari rumah masing-masing itu bingung harus berbuat apa. Menurutnya, desanya tergolong agak jauh dari puncak Sinabung. Tapi, warga yang ada di desa tersebut sudah mengungsi ke Berastagi dan Kaban Jahe. Dari Kota Berastagi dilaporkan, lahar panas itu terlihat jelas, sehingga warga di Kota Berastagi berduyun-duyun keluar rumah untuk menyaksikannya. Warga yang dari Berastagi sudah mulai mengungsi ke daerah lain. Sementara ratusan warga Desa Sukanalu, Kecamatan Naman Teran yang berada di lereng Gunung Sinabung dengan membawa perlengkapan seadanya, kembali mengungsi dari desanya. Mereka menuju daerah yang lebih aman, agar tidak sesak nafas serta menghindari letusan. “Yang tinggal di kampung, paling hanya kaum lelaki dewasa, menjaga rumah dari pencurian,” kata Sitepu, warga setempat. Sebagian pengungsi ada yang mendatangi rumah dinas Bupati Karo dan gedung gedung pertemuan atau jambur yang berada di Kabanjahe.(wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: