Tahun Ajaran Baru, Serba Baru

Tahun Ajaran Baru, Serba Baru

Memasuki tahun ajaran baru, beberapa toko alat tulis dan seragam pun dipadati oleh pembeli. Tak sedikit orangtua beserta anaknya memilih beragam alat tulis serta seragam baru untuk menyambut tahun ajaran baru. BERBAGAI perlengkapan sekolah seperti baju seragam, alat tulis, tas dan sepatu sekolah seakan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi para orang tua. Tidak sedikit dana yang orang tua siapkan untuk membeli kebutuhan sekolah. Salma Rosmiana (36), misalnya. Warga Perumnas, Kecamatan Harjamukti, ini telah menyiapkan sekitar Rp 4 juta untuk persiapan segala perlengkapan kedua anaknya masuk sekolah. \"Yang satu SD, yang satunya baru masuk SMP,\" ujar Salma, kepada Radar, saat ditemui di salah satu toko perlengkapan sekolah. Dia menyadari kendala biaya merupakan hal yang harus orang tua hadapi demi sekolah anak-anak. Apalagi dua anak Salma baru saja terdaftar sebagai siswa baru di sekolah masing-masing. \"Semuanya ingin serba baru, walaupun masih ada perlengkapan yang masih bisa dipakai,\" katanya. Hal senada disampaikan Firda Yuliana (38). Warga Kesambi ini mengaku menyiapkan dana Rp 3 juta untuk perlengkapan kedua anaknya di bangku SD dan SMA. \"Yang menjadi kendalan utama biaya. Sekarang semua serba mahal. Tapi yang namanya kebutuhan anak sekolah, mau tidak mau harus ada,\" ungkapnya. Dari anggaran itu, Firda berharap bisa memenuhi perlengkapan sekolah yang dibutuhkan anaknya, seperti seragam, alat tulis, baju dan tas. \"Yang masuk SD ini, ya otomatis butuh semuanya. Seragam, tas, sepatu, buku tulis. Tapi kalau kakaknya yang SMA, paling-paling cuma alat-alat tulis, sama sepatu karena udah harus ganti,\" bebernya. Lain lagi dengan Iis Siti Aiyah (44) yang mengaku selalu menyiapkan budget khusus saat memasuki tahun ajaran baru. Ibu dua anak tersebut menyiapkan sekitar Rp 1juta untuk keperluan membeli seragam serta alat tulis baru. \"Tahun ini anak saya yang terkahir masuk SMA, jadi otomatis seragam baru pasti harus beli,\" ujar Iis. Bukan haya itu, kebutuhan tas, sepatu, serta alat tulis lainnya pun menjadi barang wajib yang dibelainya tahun ini. Bujet yang disiapkannya bukan termasuk daftar sekolah dan lain halnya. Itu sebatas perlengkapan saja. Orangtua siswa lainnya, Yayah Churiyah (41) mengaku tak menyiapkan bujet khusus untuk menyambut tahun ajaran baru. Ibu tiga anak itu hanya memprediksi pengeluaran uang untuk tas, sepatu seragam dan alat tulis. \"Sebenarnya saya enggak pernah mematok bujet berapa, yang jelas kalau sudah mau masuk tahun ajaran baru, minimal sudah siap Rp 3 juta untuk tiga anak saya beli perlengkapan sekolah,\" ungkapnya. Membeli alat tulis saat memasuki tahun ajaran baru merupakan kegiatan wajib bagi Hasanudin (47). Tapi, bapak dari lima anak ini juga tak pernah menyiapkan budget khusus. \"Untuk sehari-hari saja saya masih kurang, jadi untuk membeli keperluan saat memasuki tahun ajaran baru saya andalkan dari bantuan sekolah,\" tuturnya. Sejak lima tahun ke belakang, dia memang kerap mendapatkan batuan dari sekolah dan pemerintah untuk sang anak. Dua anaknya yang masih sekolah kerap mendapatkan uang tunai menjelang tahun ajaran baru. \"Anak saya yang ke 4 duduk di bangku SMP dan mendapatkan bantua sekitar Rp 700 ribu, yang bungsu masih SD dapat Rp 200 ribu. Semuanya saya alokasikan untuk membeli alat tulis baru dan seragam,\" ungkapnya. Baginya, menyambut tahun ajaran baru bukanlah serba barang baru yang diutamakan. Tetapi hanya hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan dan perlu diganti. “Kalau memang harus beli baru beli. Kalau memang tas atau sepatu masih bagus ya tidak dibeli,\" tandasnya. Dadang (40), salah satu karyawan di toko perlengkapan sekolah kawasan Lawanggada mengungkapkan, mendekati pelaksanaan tahun ajaran baru, barang jualannya semakin kebanjiran pembeli sehingga penghasilannya bertambah. \"Bila pada hari biasa, seragam laku hanya 5 sampai 10 potong, tetapi sejak beberapa waktu lalu baju sekolah dalam sehari bisa laku 50 sampai 100 potong,\" katanya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: