JK Inginkan Perdamaian di Lampung
BANDARLAMPUNG- Berbagai tokoh inginkan perdamaian di Lampung Selatan, tidak terkecuali Mantan Wakil Presiden 2004-2009 Jusuf kalla (JK). JK yang datang ke Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Kemiling, Bandarlampung, Jumat (2/11), juga menginginkan kedua belah pihak berdamai tanpa ada perpecahan. Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mengaku miris melihat korban kerusuhan yang ada di SPN Kemiling. Untuk itu, dirinya menginginkan pemerintah agar dapat mempersatukan warga supaya tidak terjadi lagi korban kerusuhan. \"Kalau bisa perdamaian ini dipercepat biar tidak ada lagi korban lain, pemerintah juga dapat memfasilitasi keduanya,\" ungkap JK. Hasil dari kunjungannya ke SPN, JK mendapati kesimpulan bahwa warga yang mengungsi menginginkan agar kembali lagi ke kediaman masing-masing untuk menjalankan aktivitas seperti biasa. \"Anak-anak yang di sini (SPN, red) juga ingin sekolah. Bapak-bapaknya yang terbiasa bekerja keras, ingin bekerja lagi di kampung mereka. Jadi harus segera didamaikan,\" ujarnya. Sebagai bentuk keprihatinannya, JK berniat membantu para korban dengan mengirimkan 10 ribu seng yang digunakan untuk memperbaiki rumah-rumah yang rusak. \"Rumah mereka kan sudah hancur, maka saya akan membantu mereka 10 ribu seng untuk atap rumah mereka yang sudah hancur,\" ujarnya. Pantauan Radar Lampung (Radar Cirebon Group), JK sempat melihat tempat penampungan, selanjutnya ke dapur, dan terakhir ke posko bantuan kemanusiaan di ruang gadik. JK mengapresiasi penampungan tersebut. Tempat itu dinilai layak untuk warga yang mengungsi. Hanya saja ada beberapa kendala yang dinilai kurang dalam penampungan tersebut. \"Kalau penampungannya sih bagus ya, kalau kendalanya cuma air. Saya sudah beritahukan keluhan mereka ke panitia untuk menyediakan air yang bersih dan banyak,\" sarannya. Untuk warga yang trauma atas kejadian tersebut, lanjut JK, dirinya meminta kepada pemerintah untuk menyediakan psikolog agar warga yang berada di tempat pengungsian tidak mengalami trauma atas kejadian itu. (yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: