Kapmi Yogyakarta Helat Gelar Kesenian Rakyat di Indramayu
INDRAMAYU - Lembaga Semi Otonom (LSO) Sanggar Seni Kerikil Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Indramayu (Kapmi) Yogyakarta akan menampilkan kegiatan rutin dengan nama Gelar Kesenian Rakyat (GKR) ke-7. Pagelaran ini akan dilaksanakan 11-13 Agustus 2017, di halaman balai Desa Tugu, Kecamatan Sliyeg kabupaten Indramayu. Puncak kegiatan ini akan digelar pada 13 Agustus mulai pukul 20.00 WIB sampai selesai. GKR merupakan rangkaian acara untuk menampilkan segala jenis sisi lain dari Indramayu, yaitu kesenian, kebudayaan, makanan tradisional bahkan suatu hal yang bersifat magis. Pada kegiatan GKR ke-7 nanti, Sanggar Seni Kerikil ingin membuat konsep berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya tidak hanya kesenian yang seyogyanya akan ditampilkan, namun juga akan ada festival band, karnaval drumband, bazar makanan tradisional, donor darah, jalan santai, dan masih banyak bentuk kegiatan lainnya. GKR ke-7 akan mengusung tema Lestari Budayaku di Bumi Wiralodra. Tema ini direpresentasikan dengan adanya pertunjukan Sampyong dari Desa Tugu sebagai jawara Sampyong tingkat nasional sekaligus sebagai tuan rumah, yang sebenaranya kesenian ini sudah sangat sulit ditemukan. \"GKR ke-7 akan dimeriahkan dengan berbagai pagelaran seni yang langsung ditampilkan oleh mahasiswa Indramayu yang studi di Yogyakarta. Di antaranya Berokan, Sintren, Tari Topeng, dan Tarling. Selain itu, juga akan dimeriahkan oleh seniman daerah dari sanggar Asem Gede yang menampilkan Tari Randu Kentir, Genjiring Akrobat dari Bulak, dan Tari Rudat dari Krasak Jatibarang,\" papar Febri, salah seorang panitia. Dia menambahkan, selain menampilkan pertunjukan dari sanggar Seni Kerikil Kapmi DIY, GKR ke-7 akan melibatkan para pegiat seni daerah, Dewan Kesenian Indramayu (DKI), Bupati Indramayu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Indramayu, Dinas Pemuda dan Olahraga Indramayu, Dinas Pendidikan Indramayu, dan khususnya para alumni yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni Pelajar dan Mahasiswa Indramayu (IKAPMI) Yogyakarta. \"Ini dimaksudkan agar semua pihak dapat mengapresiasi local wisdom yang ditampilkan dan juga sebagai upaya meningkatkan gairah pariwisata Indramayu,\" ujarnya. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: