Waduh…Menkominfo Ancam Tutup Semua Medsos

Waduh…Menkominfo Ancam Tutup Semua Medsos

BANDUNG–Upaya untuk mengatasi radikalimes dan terorisme yang disebarkan lewat internet terus dilakukan. Bukan hanya situs saja yang akan diblokir. Tapi, platform media sosial juga diancam bakal diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Ancaman itu ditegaskan langsung Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Ancaman penutupan medsos tersebut setelah adanya media sosial yang menampilkan cara peracikan bom dan adanya beberapa aksi terorisme. Menurut Rudiantara, penyebaran konten negatif terbagi menjadi dua baik melalui situs internet maupun media sosial. Penutupan media sosial ini akan dilakukannya secara bertahap. Pertama dengan melarang iklan-iklan Indonesia ditayangkan di media sosial tersebut. Untuk situs internet, masih bisa terkontrol oleh pemerintahan. \"Kalau situs cepat dikontrol oleh Kemenkominfo. Sementara media sosial itu kan melibatkan pemerintah dan pelakunya sendiri. Pemerintah tidak mempunyai atensi untuk menutup flatform. Tapi kalau tidak ada perbaikan kami terpaksa akan mempertimbangkan menutup platform,\" kata Rudiantara usai menghadiri deklarasi anti radikalisme di Kampus Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung. Bila blokir konten di media sosial itu sulit karena harus berkoordiansi dengan penyedia platfrom, tidak begitu dengan situs. Rudi menegaskan lagi bahwa situs yang sudah nyata-nyata menyebarkan konten radikal akan langsung diblokir. Bahkan, institusi seperti polisi, BIN, dan BNPT diberi karpet merah untuk blokir situs radikal dan terorism. ”Karena yang namanya terorisme, radikalisme, mereka tak pakai prosedur. Apalagi lone wolf itu mereka kan jalan sendiri. Makanya kita juga pola pikirnya tidak boleh  birokrasi berkepanjangan, dan itu juga 2016 sudah kami sampaikan,” tegas dia. Rudiantara mengatakan, sejak tahun 2016, pemerintah sudah meminta platform medsos untuk menutup konten negatif di medsos. Namun, sampai saat ini baru sekitar 50% konten negatif yang ditutup oleh platform. \"Kalau tidak ada perbaikan kami akan sangat pertimbangkan menutup platform. Mohon maaf kalau terpaksa harus (menutup). Karena kita ingin menjaga kondusifitas agar teknologi media soaial bisa dimanfaatkan dengan baik,\" tuturnya. (red/net)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: