DPP PD Instruksi Amankan Rekomendasi

DPP PD  Instruksi  Amankan  Rekomendasi

Azis Legowo Tempati Kursi Wakil Wali Kota \"\"CIREBON - Tim 9 DPP Partai Demokrat (PD), Ir HE Herman Khaeron MSi meminta seluruh kader dan simpatisan Partai Demokrat untuk mengamankan keputusan DPP, terkait rekomendasi yang mengusung Ano Sutrisno-Nasrudin Azis sebagai kandidat wali kota-wawali. Sehingga, pasangan yang diusung dapat menang dalam pemilihan nanti. “Kader dan simpatisan mesti solid agar berhasil dalam pemilihan wali kota nanti. Kemenangan pasangan Ano-Azis adalah kemenangan rakyat Cirebon,” ujarnya kepada Radar, kemarin.   Menurutnya, menjadi kewajiban bagi pengurus, kader dan simpatisan untuk mengawal rekomendasi DPP. Karena keputusan rekomendasi tersebut sudah melalui prosedur dan berdasarkan kondisi ril masyarakat sesuai hasil survei. Bagi pengurus maupun kader yang tidak menaati keputusan partai tentu memiliki konsekuensi. “Karena ini adalah keputusan DPP, tentunya semua pengurus dan kader harus mengamankannya. Tentu ada sanksi bagi pengurus maupun kader yang tidak mengamankan keputusan ini. Tapi sekali lagi, kami mengharapkan agar semua pengurus, kader dan simpatisan bersama-sama mengawal rekomendasi DPP untuk pasangan Ano-Azis,” ujarnya. Pada bagian lain, ia menyatakan rekomendasi satu paket (Ano-Azis) dimaksudkan agar untuk memudahkan pasangan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Hero begitu dia akrab disapa, mengakui, DPP Partai Demokrat sudah resmi memberikan rekomendasi kepada pasangan Drs H Ano Sutrisno dan Drs Nasrudin Azis SH, dalam pemilihan wali kota mendatang. Komposisnya Ano yang juga kepala BKPP Wilayah Cirebon sebagai calon wali kota, sedangkan Azis yang juga Ketua DPRD sebagai wakilnya. “Rekomendasi Ano-Azis sudah final. Sudah diteken sekjen sejak dua minggu lalu dan ketum (Anas) juga sudah tanda tangan sepulang dari ibadah haji,” katanya. Sayangnya, ketika ditanya nomor surat rekomendasi, anggota DPR RI dapil Cirebon dan Indramayu ini tidak bersedia menyebutkan. Hanya saja, ia mengatakan, rekomendasi akan diserahkan kepada ketua DPC Partai Demokrat. “Nanti diserahkan ke ketua DPC,” ungkapnya. Hero menjelaskan, rekomendasi diberikan kepada pasangan Ano-Azis untuk menjawab keinginan rakyat yang tergambar dalam hasil survei dan kajian konsultan politik DPP Partai Demokrat. Dalam survei tersebut, Ano menempati posisi tertinggi. Bahkan, sebelum rekomendasi ditandatangani, keduanya (Ano-Azis) sudah menghadap ke DPP. “Seperti yang sudah saya sampaikan di media, sebelum rekomendasi itu turun akan diundang ke DPP. Entah kebetulan atau tidak, keduanya (Ano-Azis) datang bersamaan,” terang ketua DPP Partai Demokrat ini. Saat diundang ke DPP, keduanya (Ano-Azis) sepakat untuk dipasangkan. Kemudian DPP meminta untuk dibuatkan secara tertulis. “Jadi sebelum rekomendasi itu turun, ada surat permintaan dari DPC. Sekali lagi, dalam hal ini saya tidak melakukan intervensi apa pun. Ini murni berdasarkan keinginan rakyat yang tergambar dalam survei,” tukasnya. Apakah berkoalisi dengan Partai Golkar? “Ano adalah birokrat yang didukung Partai Golkar,” jawabnya. Dihubungi terpisah, bakal calon wali kota dari Partai Demokrat Hj Dhiana Anwar mengaku sudah mengetahui rekomendasi DPP. “Ya, saya sudah tahu,” ucapnya ketika ditanya soal DPP yang memberikan rekomendasi kepada pasangan Ano-Azis. Apakah masih akan maju lewat partai lain? Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini enggan berkomentar lebih banyak. Hanya saja, sebelumnya, ia menegaskan, akan tunduk dan patuh terhadap keputusan DPP terkait rekomendasi pemilihan wali kota Cirebon. Dikonfirmasi, Ketua DPC Partai Demokrat yang juga bakal calon wali kota, Drs Nasrudin Azis mengatakan, hingga saat ini, dirinya masih menunggu instruksi dari DPP. Pasalnya, pria yang juga ketua DPRD Kota Cirebon itu mengaku, belum mendapatkan kabar terkait pencalonannya bersama Ano Sutrisno. \"Sampai saat ini, saya belum dapat apakah saya dipastikan dengan Pak Ano atau tidak,\" ujarnya saat dihubungi via sambungan teleponnya, Sabtu (3/11). Ditanya kesediaannya berada di posisi E2, Azis mengaku siap. Selama memang hal itu diinginkan oleh DPP. \"Sebagai kader yang baik, saya harus fatsun pada pimpinan. Kalau saya diharuskan A atau B, ya saya akan menjalankannya sepenuh hati. Tidak masalah (sebagai wakil, red). Saya akan menjalankannya sepenuh hati,\" jelasnya. Azis yakin, apapun yang diputuskan DPP, adalah keputusan yang terbaik untuk partai. Karena, Azis percaya, keputusan yang dibuat DPP tidak asal, tapi berdasarkan berbagai pertimbangan dan pengkajian yang matang. \"Saya yakin yang diputuskan DPP itu yang terbaik dan sudah melewati pengkajian. Dan hasil yang ada itu semua untuk kebaikan Partai Demokrat,\" tegasnya. Dihubungi terpisah, Drs Ano Sutrisno juga mengaku hingga saat ini dirinya belum menerima surat rekomendasi secara tertulis dari DPP Partai Golkar. Masalah pasangan, Ano juga menyerahkan sepenuhnya pada DPP. \"Kalau memang dari masing-masing DPP (DPP Partai Demokrat dan Partai Golkar) sudah ada kesepakatan dan kompromi politik, ya saya siap menjalankan amanat itu. Kalau memang itu perintah dari organisasi, saya siap,\" jelasnya. Di mata Ano, sosok Azis saat ini sudah cukup memiliki pengalaman di dunia pemerintahan. Itu dilihat dari kapasitasnya sebagai ketua DPRD. Dari segi suara pun, lanjutnya, kalau memang dipasangkan dengan dirinya, sangat membantu mendongkrak perolehan suara. \"Sebagian masyarakat pun nampaknya mengharapkan pasangan ini. Bisa dilihat dari polling Radar Cirebon bahwa pasangan Ano-Azis cukup diinginkan oleh masyarakat,\" tukasnya.   KADER INTERNAL GOLKAR HARUS BERBESAR HATI Kepastian duet Ano-Azis, ditanggapi salah satu kader Partai Golkar, Andi Riyanto Lie SE. Pria yang juga wakil ketua komisi C DPRD Kota Cirebon ini mengatakan, pasangan tersebut merupakan pilihan yang sangat baik dan bijak bagi Partai Golkar dan Partai Demokrat. Karena, pasangan tersebut, akan menjadi lawan yang sangat tangguh bagi pasangan manapun dalam pilwalkot nanti. \"Bila memang pasangan itu benar, ini adalah peluang besar untuk memenangi pilwalkot,\" ujarnya. Namun, kata dia, untuk bisa memenangkan pilwalkot, harus ada kelegowoan dari kader internal masing-masing partai untuk bersama-sama menerima pasangan Ano-Azis. \"Meskipun mungkin ada yang tidak sepakat dengan pasangan ini, tapi kader internal harus legowo agar kemenangan bisa diraih,\" jelasnya. Misalnya saja, di internal Golkar, kata dia, tidak sedikit pihak yang menginginkan kalau posisi E2 diisi oleh kader internal. Sedangkan di pihak Demokrat pun, tak sedikit orang yang menginginkan Azis berada di posisi E1. Dalam hal ini, lanjut dia, kedewasaan kader dituntut. Karena dalam pilwalkot, diharapkan banyak kebesaran hati dan kelegowoan agar partai bisa mencapai hasil maksimal. \"Saya sih berbesar hati dan legowo. Karena partai pasti memiliki pertimbangan yang terbaik untuk semuanya. Dari awal saya bilang saya akan taat azas Golkar dan akan mendukung setiap keputusan yang diambil DPP,\" pungkasnya. (fen/kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: