Demokrat-Golkar Retak

Demokrat-Golkar Retak

Pernyataan Lili Dianggap Merendahkan Demokrat \"\"CIREBON– Belum juga pertarungan pilwalkot dimulai, koalisi Partai Demokrat-Partai Golkar yang mengusung Ano Sutrisno dan Nasrudin Azis (Ano-Azis) terancam retak. Pemicunya, pernyataan Ketua Bapilu DPD Partai Golkar Kota Cirebon, Lili Eliyah SH MM. Menurut bacawalkot yang gagal mendapat rekomendasi, bahwa pemilihan wali kota mendatang sebenarnya adalah pertarungan antara PDIP dengan Golkar, bukan pertarungan PDIP dengan Demokrat. Jelas saja, pernyataan kontroversial yang merendahkan peran Partai Demokrat itu memantik kecaman keras. Ketua Bapilu DPC Partai Demokrat, Achmad Sofyan mengecam keras atas munculnya pernyataan Lili Eliyah yang menganggap pilwalkot  hanya pertarungan antara PDIP dengan Golkar. Padahal Golkar adalah mitra koalisi, dan Partai Demokrat merupakan pemenang pemilu. “Sangat tidak pantas dari mulut seorang Lili Eliyah terlontar  pernyataan yang merendahkan atau mengenyampingkan keberadaan Demokrat,” ujarnya, kemarin. Sofyan yang tampak berang itu mengingatkan bahwa Partai Demokrat mengusung Ano Sutrisno (Golkar) sebagai calon wali kota, sementara kader terbaiknya Nasrudin Azis legowo sebagai calon wakil wali kota. “Seharusnya Golkar berterima kasih dengan kebesaran hati dari seorang Azis yang merelakan menjadi orang nomor dua, walaupun Demokrat sebagai partai pemenang pemilu. Pernyataan Lili sangat keterlaluan dan Partai Demokrat tersinggung atas pernyataan itu. Omongan Lili Eliyah itu bentuk sakit hati dia tidak mendapatkan rekomendasi dari partainya,” kata Sofyan. Sofyan menilai, kalau ini tetap dibiarkan justru akan menjadi benalu bagi tim pemenangan Ano-Azis. Karena dirinya sudah mencium gelagat yang tidak beres di Golkar. Oleh karena itu Partai Demokrat meminta kepada DPD atau DPP Partai Golkar untuk me-warning Lili Eliyah. Tidak hanya itu, lanjut Sofyan, partainya juga menolak Lili Eliyah masuk ke dalam tim pemenangan dari Partai Golkar. Karena jika tetap dibiarkan bergabung, justru akan merusak suasana tim dengan manuver-manuvernya yang tidak sehat. “Karena untuk pemenangan Ano-Azis membutuhkan team work yang solid, bukan seenaknya membuat manuver yang justru merugikan Ano-Azis. Sebenarnya dia (Lili Eliyah, red) diplot sebagai ketua tim pemenangan Ano-Azis, tapi dengan pernyataan seperti itu kami tidak menginginkan dia bergabung ke dalam tim pemenangan,” tegasnya. Atas pernyataan Lili, Sofyan sebagai Ketua Bapilu tersinggung berat. Partainya yang secara nyata legowo mengusung Ano justru malah dilecehkan seperti itu. Golkar, menurut Sofyan sepertinya akan kembali mengulang Pilwalkot 2008 yang tidak solid mendukung, justru malah membelot. “Tanda-tanda ke arah sana sudah terlihat jelas, kami tidak mau ambil risiko. Yang jelas kami tidak menginginkan Lili Eliyah masuk ke tim gabungan pemenangan Ano-Azis,” ujarnya lagi. Sementara itu Pengurus DPD Partai Golkar, Dardjat Sudrajat  mengklarifikasi pernyataan Lili Eliyah. Pernyataan yang dilontarkan Lili Eliyah adalah pernyataan pribadi dan tidak ada kaitannya dengan sikap Partai Golkar. Pria yang akrab disapa Ajat meminta munculnya pernyataan itu hendaknya tidak dijadikan alat untuk memecah koalisi Golkar dan Demokrat. “Perlu saya klarifikasi, pernyataan itu hanya pernyataan pribadi, bukan pernyataan partai meskipun Bu Lili sebagai Ketua Bapilu Golkar,” sanggahnya. Ajat berharap persiapan pemenangan Ano-Azis dapat tetap berjalan, apalagi saat ini belum ada pertemuan dengan tim internal pemenangan Demokrat. Ajat berharap dalam waktu dekat akan ada pertemuan untuk membahas strategi pemenangan Ano-Azis. Seperti diberitakan kemari, polemik ini muncul gara-gara pernyataan Ketua Bapilu DPD Partai Golkar, Lili Eliyah  SH MM kepada wartawan di depan sejumlah anggota dewan Fraksi Demokrat seusai rapat paripurna internal Senin (5/11). Lili secara terang-terangan mengatakan, pertarungan pilwalkot antara Oki-Edi (PDIP) dan  Ano-Azis (Golkar-Demokrat), sebenarnya adalah pertarungan PDIP dengan Golkar. Karenanya Lili tidak menganggap keberadaan Partai Demokrat  meskipun Golkar berkoalisi. Apalagi Demokrat hanya E-2 sedangkan Golkar menempatkan Ano sebagai E-1. “Pertarungan ini hanya antara  PDIP dan Golkar,” ketusnya saat itu sambil ngeloyor. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: