Qitara, Atlet Kabupaten Cirebon yang Harus Raih Emas di Popda Jabar

Qitara, Atlet Kabupaten Cirebon yang Harus Raih Emas di Popda Jabar

CIREBON – Setelah sukses di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP tingkat Provinsi Jawa Barat, Qita Nauroh punya tugas lebih berat. Atlet Kabupaten Cirebon itu harus memenuhi target emas di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jabar 2018. O2SN yang berlangsung di Kota Bandung pekan lalu, mengantarkan Qitara ke jajaran atlet pelajar top Jawa Barat. Dia memborong 2 emas dari nomor lari 60 meter dan lompat jauh putri. Tugas Qitara belum usai. Prestasinya yang semakin moncer membawa tantangan baru yang bisa jadi lebih sulit diatasi. Siswi SMPN 1 Sumber itu diproyeksikan meraih emas di Popda Jabar 2018. “Ya, Qitara kita proyeksikan untuk emas Popda tahun depan,” kata Ketua III Bapopsi Kabupaten Cirebon, Didin Jaenudin. Didin yang menjabat ketua Kontingen Kabupaten Cirebon di O2SN SMP tingkat Jawa Barat, menyadari potensi besar salah satu atlet terbaiknya tersebut. Sebagai ketua III PASI Kabupaten Cirebon, Didin juga berkomitmen untuk mendorong prestasi Qitara menuju level provinsi dan nasional. “Kami berusaha memfasilitasi sebaik mungkin,” katanya. Popda memang tidak digelar tahun ini. Masih tersedia cukup banyak waktu bagi Qitara mempersiapkan dirinya. Namun, Qitara tidak bisa terus saja berleha-leha. Merasa santai memang bukan sikap yang baik untuk ukuran seorang atlet. “Saya tahu, tantangan ke depan akan semakin berat,” ujar peraih emas Invitasi Atletik Pelajar Kabupaten Cirebon tersebut. Qitara memastikan bakal mempersiapkan diri sebaik mungkin guna mewujudkan target emas pada multievent pelajar terbesar tingkat provinsi tersebut. “Saya dan pelatih sudah punya program. Insya Allah emas Popda tidak meleset,” imbuhnya. Sementara itu, tim atletik Kabupaten Cirebon diperkuat 32 atlet. PASI sendiri bertekad menerjunkan ke-32 atlet tersebut di Popda 2018. Mereka itulah yang terjaring dari Invitasi Atlet Pelajar tahun 2016 dan 2017. PASI tidak segan mengeluarkan biaya untuk menerjunkan mereka ke Popda. “Kalau kuota atlet dibatasi Disbudparpora, PASI akan membiayai sisanya agar tetap bisa berkompetisi di Popda,” tukas Didin Jaenudin. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: