Harganya Mahal, Daging Sapi Lokal Ditinggal Konsumen
INDRAMAYU-Kekhawatiran itu akhirnya terbukti. Daging sapi lokal segar ditinggal konsumen loyalnya. Gara-gara harganya masih terbilang mahal, penjualannya kalah jauh dibanding daging sapi beku impor yang kini justru semakin diminati. “Sekarang daging sapi lokal hampir tidak laku, mahal sih,” ungkap Cicih, salah seorang pedagang daging di Kecamatan Anjatan kepada Radar. Saat ini, sebut dia, harga daging sapi lokal segar di kisaran Rp110 ribu hingga Rp120 ribu per kilogram, tergantung jenisnya. Harga itu stabil sejak musim Lebaran lalu dan sampai sekarang belum pernah turun. Sedangkan harga daging sapi beku impor antara Rp80 ribu sampai Rp90 ribu sekilo. Umumnya berasal dari Australia. Masih tingginya harga daging sapi lokal karena stok sapi hidup sedikit. Adanya daging kerbau impor dari India, juga dinilai menjadi penyebab tingginya daging sapi lokal. Sementara di sisi lain, peredaran daging sapi beku impor makin meluas sampai ke pasar-pasar tradisional. Mudah dicari, bermutu cukup baik, dan akhirnya menjadi pilihan masyarakat. Dampak terusannya, banyak pedagang yang menghentikan kontrak dengan para pemasok daging sapi lokal. “Saya saja sudah lama nggak jualan daging sapi lokal. Soalnya jarang yang beli, perputarannya lambat,” ucapnya. Nono, pedagang daging lainnya mengungkapkan, rata-rata tujuan membeli daging sapi beku impor bukan dikonsumsi sendiri, tapi untuk dijual kembali. Makanya, konsumen terbanyak adalah para pedagang serta rumah makan. “Kalau dilihat kualitasnya, daging impor memang masih kalah jauh dari daging lokal yang dijual dalam kondisi segar. Tapi, kembali ke harga, konsumen maunya harga daging sapi yang terjangkau,” ujar dia. Ditambahkan dia, turunnya penjualan daging sapi lokal sudah diprediksi sebelumnya. Kondisi itu diyakini akan terus berlanjut apabila disparitas harganya masih terus signifikan. “Idealnya harga daging sapi lokal paling tinggi Rp100 ribu per kilogram. Kalau segitu mungkin konsumen mau balik lagi membeli daging lokal,” tandasnya. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: