Pengusaha Online Jangan Lupakan Pasar Offline
CIREBON-Program IYES sebenarnya bukan yang pertama dari Cirebon Creative. Biasanya Cirebon Creative menggandeng berbagai pihak untuk pelaksanaan IYES, sebab berkaitan pula pembicaranya untuk tahap pelatihan. Peserta diajak memaksimalkan potensi dan kreativitas untuk menghasilkan sesuatu (produk) atau jasa yang memiliki nilai jual dan diminati konsumen. Untuk itu sejak tahap awal, pesera sudah dituntut membuat market plan. Bentuk usaha dan strategi yang ingin diwujudkan. Anggota Cirebon Creative Uum Unerie mengatakan market plan bisa berupa produk, toko atau aplikasinya. Semuanya saling berkaitan. Peserta yang membuat produk tentu butuh toko atau lapak untuk menjual baranhnya. Bisa juga berbentuk aplikasi untuk menjual barang dengan metode online. Para pengusaha juga harus menyesuaikan perkembangan jaman, salahsatunya internet. Kini para pengusaha mau tak mau mengikuti perpindahan dari berdagang cara konvensional ke online. \"Seharusnya pengusaha sekarang harus bisa bermain didua alam (online dan offline, red), sebab keduanya masih punya pasar,\" ungkapnya. Menurut Uun online memang penting, namun offline juga tak bisa ditinggalkan 100 persen. Kini siapa yang tak suka belanja langsung di antar ke depan pintu rumah? Harus diperhatikan pula masih ada segmen yang butuh transaksi secara offline, mencari d imata toko agar bisa melihat produk secara langsung. Tak bisa dipungkiri juga, apa yang terpajang lewat foto berbeda dengan bentuk aslinya. Begitu juga online, ini kesempatan untuk memperluas pasar. Bukan hanya antar kota dan wilayah tetapi bisa antar provinsi. Uun menambahkan, sejauh ini dunia usaha anak muda di Cirebon jauh lebih baik, makin banyak yang sadar wirausaha sebagai pilihan utama bukan terkahir. Sebab kenyataannya wirausaha kerap menjadi pilihan terakhir saat mendapat penolakan kerja sana sini. \"Padahal kalau mau memulai usaha nggak kalah dengan bekerja sebagai karyawan,\" imbuhnya. (tta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: