Alhamdulillah, Uji Coba yang Kedua Pesawat N219 Berjalan Sukses

Alhamdulillah, Uji Coba yang Kedua Pesawat N219 Berjalan Sukses

BANDUNG- PT Dirgantara Indonesia (DI) sukses melakukan uji terbang (flight test) pesawat N219 di Landasan Pacu Bandara Husein Sastranegara, Jalan Pajajaran, (23/). Uji coba kedua tersebut dilakukan bertepatan dengan hari ulang tahun ke-41 PT DI. Agenda uji terbang N219 tetap dilaksanakan sesuai jadwal. Lepas landas dilaksanakan pukul 9.03. Uji terbang berlangsung mulus. Para pegawai PT DI yang hadir tampak bergembira. Mereka sibuk mengabil gambar lewat kamera ponsel. Tepat sepekan sebelumnya, pesawat N219 hasil pengembangan riset PT DI dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjalani uji terbang dengan mulus. Pesawat karya anak bangsa tersebut lepas landas dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, sekitar pukul 09.15 WIB dan berputar-putar di langit Bandung dan mendarat sekitar pukul 10.00 WIB. Kapten penerbang Esther Gayatri Saleh menjadi pilot utama dalam uji terbang tersebut didampingi kopilot Kapten penerbang Adi Budi Atmoko. Disiagakan pula dua orang flight test engineer yang bertugas memastikan setiap tahapan pengujian terbang dilaksanakan dengan baik dan terjamin keselamatannya. \"\"\"Tes flight ini dilakukan setelah kita melakukan berbagai tes dan persiapan,\" kata Asisten Khusus Pengembangan Pesawat Terbang PT D Andi Alisjahbana di sela uji terbang. Pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sudah resmi diluncurkan dan tengah menjalani masa uji terbang. Meski belum diproduksi massal, sejumlah maskapai mulai mengajukan penawaran untuk membeli pesawat berteknologi avionik tersebut. ”Banyak yang sudah mau beli, cuma balik lagi ya, saya ingin setelah ini (test flight) ya. Tapi saya belum berani sampai mengatakan kontrak. Kontrak ini harus saya yakin dengan pesawatnya. Ini kan masih perlu tes dan perbaikan,\" ucap Direktur Utama PT DI Budi Santoso di sela test flight kedua N219 di Bandara Husein Sastranegara. Budi mengatakan, dirinya kerap dihubungi oleh seorang pejabat satu maskapai yang ingin menjadi konsumen pertama N219. \"Tapi ada yang selalu nelepon saya, untuk ingin jadi first costumer, itu ada beberapa airline. Namun yang saya perlukan launching costumer yang mau membeli 50 pesawat,\" ucapnya. Bahkan saat ini ada salah satu maskapai yang telah berani memesan 50 unit langsung. Namun ia enggan membocorkan calon pembeli N219 tersebut. Setelah hasil test flight rampung, ia menargetkan memproduksi 24 unit pesawat per tahunnya. Harga pesawat berkapasitas 19 penumpang dibanderol sekitar Rp 81 miliar per unitnya. ”Semua itu target kita dalam lima tahun ke depan masih dalam negeri, setelah itu kita baru kita ke negara lain. Beberapa sudah calling dari luar negeri untuk pemesanan. Jika tes beres tahun 2018, pada 2019 kita akan produksi tapi paling enam pesawat, kemudian naik 12 pesawat, selama dua tahun baru naik lagi nanti 18 pesawat hingga 24 pesawat,” tutur Budi.(wan/jpg)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: