Tukang Becak Sering Lawan Arus, Klaim Ada Pengecualian

Tukang Becak Sering Lawan Arus, Klaim Ada Pengecualian

CIREBON - Jalan Kanoman Kota Cirebon menjadi kawasan padat yang lalu lintasnya sulit diatur. Aktivitas pasar memang menyebabkan jalanan ini pun dipadati oleh berbagai kendaraan. Kemacetan kerap timbul karena pelanggaran lalu lintas. Rambu satu arah dari Jl Winaon ke Jalan Kanoman. Namun dalam praktiknya, banyak kendaraan yang melanggar, mulai dari pengendara sepeda motor sampai becak. Bahkan beberapa penarik becak yang ditemui Radar mengklaim ada pengecualian dari petugas. Padahal dinas perhubungan (dishub) tidak pernah mengeluarkan kebijakan tersebut. \"Kalau one way, mobil, motor, becak ya semua harus mematuhi peraturan,\" ujar Kepala Seksi Penyuluhan Keselamatan Dishub, Dikri Hopiana, kepada Radar Cirebon. Dia menegaskan, peraturan lalu lintas serta rambu-rambu lalu lintas merupakan hal yang harus dipatuhi semua pengguna jalan. Baik pengendara bermotor maupun tidak bermotor, tak terkecuali becak. Dikri juga mengatakan, kerap memberikan teguran kepada para pelanggar lalu lintas bersama dengan pihak kepolisian. \"Tiap pagi memang kami menurunkan petugas untuk mengontrol lalu lintas. Biasanya sekitar pukul 09.00-10.00 di jam sibuk atau di beberapa jam sibuk lainnya,\" ungkapnya. Terkait pelanggaran di lapangan, Dikri menilai, hal itu merupakan bukti kurangnya kesadaran masyarakat Kota Cirebon akan ketertiban berlalu lintas. Telebih bukan hanya di Kanoman, namun di beberapa jalan di Kota Cirebon pun kerap ditemukan banyak para pelanggar peraturan lalu lintas. Seperti melanggar jalur one way, parkir liar, dan lainnya. \"Sampai saat ini kami masih banyak menemukan pelanggar peraturan lalu lintas. Sekalipun ada petugas masih ada saja yang melanggar,\" jelasnya. Dengan adanya hal ini, dia pun kerap memberikan sosialisasi tentang pentingnya menaati peraturan lalu lintas. Karena bukan hanya keselamatan pribadi yang terancam ketika melanggar peraturan lalu lintas, namun juga bisa mengancam, banyak nyawa. Tak hanya memberikan sosialisasi melalui petugasnya saja. Namun dia juga memberikan sosialisasi kepada juru parkir (jukir). \"Jukir merupakan salah satu perpanjanan tangan kami. Oleh sebab itu kami juga kerap membina mereka agar bisa memberikan informasi yang benar. Dan menunjukkan jalan dengan peraturan yang sesuai,\" jabarnya. Dikri berharap masyarakat Kota Cirebon bisa lebih bijak berkendara dan mematuhi setiap peraturan lalu lintas yang ada. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: