Anggaran FKN XI Bengkak, Koordinasi Sulit

Anggaran FKN XI Bengkak, Koordinasi Sulit

CIREBON – Anggaran kepanitiaan untuk Festival Keraton Nusantara (FKN) XI, membengkak. Totalnya mencapai Rp 300 juta, karena keterlibatan kementerian, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kepolisian hingga TNI. Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP), Dana Kartiman mengatakan, penentuan kepanitian didasari Surat Keputusan (SK) Walikota Cirebon. Di dalamnya struktur resmi kepanitian yang melibatkan banyak sektor. “Anggaran Rp 300 juta itu mulai dari honor sampai pemandu,” jelas Dana kepada Radar Cirebon, Rabu (30/8). Awalnya, kata dia, anggaran hanya Rp 200 juta. Selanjutnya ditambah Rp 100 juta. Anggaran itu, digunakan pula untuk pembelian konsumsi. Sebab, dari pihak provinsi tidak memberikan konsumsi penuh. Dana menilai, panitia utama mestinya dari Provinsi Jawa Barat. Tetapi mereka keberatan, akhirnya diambil Kota Cirebon. Saat ini, rangkaian acara sudah mengerucut. Hal ini berkaitan erat dengan besaran penggunaan anggaran. Untuk tempat kegiatan FKN, lanjut Dana, dipusatkan di Keraton Kanoman, Kacirebonan dan Gua Sunyaragi. Sedangkan Keraton Kasepuhan digunakan sebagai tempat Kirab Nusantara. Selain Dinas Perhubungan, dia juga menyayangkan tidak adanya panitia dari provinsi yang ditugaskan menetap di Cirebon. Sehingga koordinasi cukup sulit. “Harusnya mereka stand by di sini. Paling tidak lima bidang harus ada,” tuturnya. Melihat rincian kegiatan, Dana meminta ada panitia provinsi yang bertugas membantu akomodasi, persiapan kirab, pertunjukan, sarana dan acara. “Ini koordinasinya hanya melalui telepon,” ucapnya kesal. Di lain pihak, masalah koordinasi akhirnya mengimbas pada beberapa detail acara. Jalur yang akan dilewati Peserta Kirab Nusantara juga mengalami perubahan. Dari kesepakatan terbaru, rute jalur Kirab Nusantara batal finis di Gedung Negara melainkan Alun-alun Kasepuhan. Kepala Bidang Kepemudaan dan Olahraga DKOKP, Agus Setiadiningrat menambahkan, rute untuk kirab dimulai dari Alun-alun Kasepuhan menuju Jalan Lemahwungkuk lurus sampai masuk Jalan Pecinan. Selanjutnya ke Jalan Pasuketan melewati depan BAT, kemudian masuk ke Jalan Benteng dan Sisingamangaraja, masuk Jalan Veteran, Jalan Kartini dan finis di Alun-alun Kejaksan. Konsep lainnya, dipinggir jalan sepanjang rute akan melibatkan siswa sekolah SD dan SMP serta warga masyarakat sekitar. “Mereka akan bawa bendera merah putih kecil. Anak sekolah SD SMP wajib membawa bendera. Saya sudah koordinasi dengan para kepala sekolah yang wilayahnya dilalui kirab,” terangnya. Saat sampai finis di alun-alun Kejaksan, peserta Kirab Nusantara akan disambut dengan gamelan renteng. Selanjutnya, mereka akan menerima jamuan makanan dan minuman tradisional. Kirab Nusantara yang akan melibatkan 47 kerajaan dari seluruh Indonesia itu dimulai pada16 September 2017 pukul 09.00 WIB. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: