Muslim Rohingnya Dibantai, Massa Desak Pemerintah Usir Dubes Myanmar

Muslim Rohingnya Dibantai, Massa Desak Pemerintah Usir Dubes Myanmar

JAKARTA- Tragedi pembantaian muslim Rohingnya, Myanmar, memancing reaksi keras dunia. Sejumlah negara mengecam tindakan militer dan pemerintah Myanmar. Di Indonesia misalnya, kelompok masyarakat yang terdiri dari profesional beragam latar, melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Kedutaan Besar Malaysia. Mereka meminta pemerintah Indonesia tidak tinggal diam kepada Myanmar. Pendemo mendesak pemerintah mengusir Dubes Myanmar di Jakarta. Tokoh Tionghoa Indonesia, Lieus Sungkharisme mengatakan, walaupun dirinya bukan beragama Islam namun dia kecewa, karena terjadinya kekejaman HAM terhadap warga Rohingnya. “Sebagai warga yang cinta Pancasila apabila ada pembantaian manusia, duta besarnya harus kita usir,” ujar Lius dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor Kedubes Myanmar, Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta, Sabtu (2/9). Lieus meminta pemerintah segera mengambil tindakan. Tak sekedar mengecam dengan kata-kata semata. “Jangan tunggu rakyat berkumpul untuk mengusir Dubes, negara tidak boleh tinggal diam. Karena pemerintah harus cepat tanggap,” lanjut dia. Sekadar informasi, bentrokan Rohingya menjadi eskalasi terbaru dari kekerasan yang telah melanda Rakhine sejak Oktober lalu. Saat itu, militer Myanmar menuding Rohingya menyerang pos keamanan di perbatasan di Rakhine sehingga menewaskan sekitar sembilan polisi. Dalam operasi balasan atas serangan tersebut, aparat keamanan Myanmar diduga menyiksa hingga membunuh warga Rohingya secara membabi-buta. Informasi yang dihimpun, serangan tersebut menewaskan sedikitnya 80 orang dan memaksa sekitar 87 ribu Rohingya mengungsi ke luar Myanmar. Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa juga menyebut jika militer Myanmar melakukan penyiksaan hingga pemerkosaan terhadap warga Rohingya di sana. (cr2/jpc/pojoksatu)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: