Anggaran Baru Terserap 30 Persen, Pembangunan Kurang Optimal

Anggaran Baru Terserap 30 Persen, Pembangunan Kurang Optimal

CIREBON – Anggaran ratusan miliar dalam APBD tidak dimanfaatkan secara maksimal. Sudah memasuki semester II hingga September 2017 ini, ternyata anggaran pembangunan infrastruktur baru terserap sekitar 30 persen. Makanya pembangunan kurang optimal. “Ya baru terserap 30 persen, padahal harusnya antara 40 hingga 50 persen terserap di bulan September ini,” ujar Kabag Pembangunan Setda Kabupaten Cirebon Ir H Adil Prayitno MT kepada Radar. Dia menduga, minimnya penyerapan anggaran infrastruktur itu karena pada 2017 diberlakukan Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) baru. Ada bidang dan dinas yang baru, juga ada yang berpindah. Sehingga memang ini sangat mempengaruhi serapan anggaran khususnya di bidang infrastruktur. Tentunya butuh penyesuaian dahulu. Adil mengakui memang tahun-tahun sebelumnya anggaran infrastruktur tidak terserap hingga 100 persen. “Paling sekitar 90 persen, jadi masih ada sisa,” ucapnya. Disebutkannya bahwa anggaran infrastruktur tahun 2017 yang bersumber dari APBD Kabupaten Cirebon sangat kecil, masih di bawah Rp500 miliar. Sementara itu, mulai 2018 mendatang setiap proyek yang nilainya kurang dari Rp200 juta atau yang menggunakan sistem pengadaan langsung tidak bisa langsung dengan OPD yang bersangkutan. Aturan yang berlangsung sampai sekarang, setiap tender yang di bawah Rp200 juta ini bisa pengadaan langsung melalui OPD yang bersangkutan. Tapi nanti di 2018 itu tidak bisa langsung melalui OPD bersangkutan. Sehingga tender proyek dibawah 200 juta harus melalui Elektronik Pengadaan Langsung (EPL). Semua CV atau kontraktor biodatanya dan profilnya masuk ke sistem SIKAP (Sistem Informasi Tenaga Penyedia). “Sehingga begitu kita lihat profil dan disesuaikan dengan proyek pengerjaannya apa, maka pejabat pengadaan tinggal lihat, kalau cocok tinggal lihat penawaran,” jelasnya. Dengan menggunakan sistem EPL ini maka proyek pengerjaan yang di bawah Rp200 juta akan lebih terpantau dengan baik. “ya intinya sistem lebih rapi dan data lengkap. Sehingga tentunya pengerjaan juga bisa terpantau dengan baik. Sehingga data tidak tercecer di mana-mana,” pungkasnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: