Suhu Udara Tembus 35 Derajat Celcius,  Oktober Diprediksi Lebih Panas

Suhu Udara Tembus 35 Derajat Celcius,  Oktober Diprediksi Lebih Panas

CIREBON - Suhu udara di Cirebon bisa mencapai 35 derajat celcius. Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jatiwangi, Ahmad Faa Izyin mengatakan, pantauan suhu saat ini berkisar antara 24-35 derajat celcius. Suhu udara minimun 24 derajat celcius biasanya terjadi pada pagi hari sekitar pukul 04.00 pagi hari. Namun saat siang hari pada pukul 13.00 - 14.00 WIB suhu udara maksimum bisa mencapai 35 derajat celcius. \"Ini suhu udara harian, kalau pun yang rata-rata per tahun itu memang antara 26-28 C,\" kata Ahmad, kepada Radar, Jumat (15/9). Apabila dirata-ratakan suhu udara per tahun biasanya menjadi 26-28 C. Suhu udara sendiri, kata Faiz, terbagi menjadi suhu udara rata-rata. Suhu udara minimum dan suhu udara maksimum. Suhu udara tersebut termasuk masih normal.Artinya tidak terlalu ekstrem. Normalnya pada musim kemarau setiap tahun berada pada suhu udara 24-35 derajat celcius. \"Itu masih normal, pada saat musim kemarau setiap tahunnya,\" tambah Faiz. Puncak musim kemarau sendiri diprakirakan terjadi pada akhir September hingga Oktober nanti. Suhu maksimumnya saat puncak bisa mencapai 37 derajat celcius, atau bisa 38 C. Hal itu seperti yang terjadi pada tahun 2015. Kondisi ini disebabkan pada saat akhir September-awal Oktober menjadi puncak musim kemarau. Apalagi posisi matahari di bulan tersebut tepat berada di atas Pulau Jawa. Dengan sedikitnya awan pada saat musim kemarau, sehingga sinar matahari langsung ke permukaan bumi dan suhu udara pun meningkat. Selain itu, Purwadi, salah satu warga menilai adanya peningkatan suhu udara ini salah satunya karena Cirebon berada di daerah dataran rendah atau pesisir pantai. Selain itu, dengan pertumbuhan pembangunan infrastruktur membuat daerah hijau terus berkurang. Hal ini menjadi salah satu penyumbang adanya perubahan suhu udara yang semakin panas. \"Seharusnya pemerintah juga memperhatikan dan mengimbangi pembangunan ini juga, dengan banyak menanam pohon,\" jelasnya. Dia sendiri membandingkan misalnya dengan keadaan dulu. Ketika jumlah banngunan dan juga kendaraan yang masih sedikit. Udara segar masih bisa dirasakan meskipun udara pesisir panas. Namun saat ini, seperti di kawasan gunung sari dan sejumlah titik lainnya, suhu udara saat siang hari cukup terik. Sementara di kawasan itu pula masih sangat minim pohon sebagai pelindung dari terik matahari dan juga penghasil oksigen. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: