Eti Suhaeti Pertahankan Sandiwara Pantura

Eti Suhaeti Pertahankan Sandiwara Pantura

PENTAS Sandiwara masih menjadi kesenian tradisional favorit Masyarakat di wilayah pantai utara Jawa Barat, yakni Cirebon, Indramayu dan di sebagian Wilayah utara Kabupaten Subang dan Karawang. Kesenian yang hampir serupa dengan Ludruk atau Ketoprak di Jateng dan Jatim ini menjadi seni yang kerap di pentaskan di musim panen atau saat warga mengadakan resepsi pernikahan juga khitanan putra-putri mereka. Melestarikan kebudayaan leluhur adalah tanggung jawab kita semua,seperti yang dilakukan Eti Suhaeti. Perempuan asal Desa Tambi, Kabupaten Indramayu ini, hingga saat kini masih terus melestarikan kesenian tradisional khas pantura yang hampir punah itu. “Semua itu saya lakukan demi melestarikan kesenian sandiwara pantura yang bisa dikatakan sudah hampir punah ini. Karena sekarang kesenian sandiwara hanya ada beberapa yang masih bertahan,” kata pimpinan Sandiwara Gelora Buana ini kepada Radar. Menurut Eti, semenjak kecil dirinya bercita-cita ingin menjadi perawat kesehatan. “Dulu saya ingin jadi perawat. Sejak ayah meninggal, sayalah yang diwariskan untuk meneruskan Sandiwara Gelora Buana hingga sekarang. Dan Alhamdulillah, Sandiwara Gelora Buana ini masih bertahan,” ujarnya. Masih kata Eti, dirinya sejak duduk di bangku SD sudah memiliki bakat seni dari sang ayah dan ibu. “Bakat seni sih sudah menempel sejak saya masih kecil, keluarga saya semuanya seniman. Meski saya jadi pimpinan, tapi tetap jadi pemain di panggung,” pungkasnya. (wa gebrod/rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: