Penahan Tebing Ambrol, Jalur Waled-Kuningan Rawan Longsor Susulan

Penahan Tebing Ambrol, Jalur Waled-Kuningan Rawan Longsor Susulan

CIREBON - Awal tahun 2017 lalu, jalan penghubung Kabupaten Cirebon dan Kuningan ambles di Kecamatan Waled. Itu setelah tembok penahan tebing (TPT) jalan tersebut, tergerus arus Sungai Cisanggarung. Sempat ditutup sementara, akhirnya jalur tersebut pun dibuka kembali beberapa hari setelahnya. Namun rupanya perbaikan hanya sebatas penambahan material urugan pada bagian yang ambles dan penambalan badan jalan yang retak-retak. (Baca: Jalur Waled-Kuningan Ambles, Kendaraan Berat Dilarang Melintas) Pada bagian TPT sendiri, rupanya belum tersentuh perbaikan. Badan TPT yang sebelumnya patah dan ambrol, belum juga diperbaiki. Petugas terkait, selain menguruk bagian yang longsor, hanya meletakkan sejumlah batang bambu dan pohon bambu hidup untuk dijadikan penguat dan pengikat material. “Ini belum diperbaiki sama sekali. Masih retak itu yang bagian di bawah. Ini bisa longsor susulan. Terlebih sekarang masih sering hujan, potensi longsor atau jalan ambles dengan potensi lebih besar bisa saja terjadi,” ujar Nasir salah satu warga Waled Desa saat ditemui Radar Cirebon di sekitar TKP. (Baca: Ini Penyebab Jalan Waled-Kuningan Ambles) Bukan tidak mungkin jika terjadi longsor susulan saat turun hujan besar akan benar-benar memutuskan akses jalan tersebut. Terlebih, setiap harinya ratusan kendaraan berat pengangkut material galian seperti pasir lalu lalang di atas lokasi yang sempat ambles tersebut. “Padahal kalau mau perbaikan, kemarin-kemarin pas kemarau. Sekarang sudah sering hujan, kondisi jadi berbahaya,” imbuhnya. Dari pantuan Radar, di lokasi tersebut masih terpasang police line. Selain itu ada beberapa drum pun masih tampak di sekitar TKP sebagai penanda untuk para pengendara untuk tidak melintas di atas bagian jalan yang diberi police line. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: